Menginjak usia dua puluh lima tahunan seharusnya kita sudah matang secara jasmani dan rohani. Namun kenyataanya kadang umur bukanlah sebuah patokan untuk menentukan dewasa atau tidak. Nyatanya umur hanyalah sebatas angka yang tidak bisa dijadikan acuan untuk mengukur kedewasaan seseorang.
Meningat umur sudah 25 tahunan, keinginan menikah tentunya sudah ada. Bahkan tak jarang kita di hakimi oleh orang tua dan mereka yang sudah menikah, supaya segera menikah dan jangan menunda-nunda. Padahal tidak ada niat untuk menunda, bahkan keinginan menikah juga sudah ada dan menjadi target utama jangka pendek.
Tapi kenyataannya, takdir tak pernah menyambut niat baik. Eits tunggu dulu, sebenarnya kamu yakin sudah siap menikah atau hanya keinginan semata. Berikut ini fakta dan bukti, bahwa ternyata kamu belum siap. Gimana dong?
1. Kamu Masih Saja Menghabiskan Sebagian Waktumu Untuk Stalking Mantan, Kapan Move on?
Ikhlasin saja menjadi salah satu kata yang pas untukmu saat ini yang sudah di tinggalkan oleh kekasih. Meskipun kenyataannya kata-kata itu berat, tetapi itu salah satu jalan yang tepat yang harus kamu coba. Mau sampai kapan kamu menikmati kegiatan stalking mantan.
Stalking mantan itu tak ada manfaatnya kok, kamu hanya bisa melihat dia semakin bahagia bersama pilihannya. Sedangkan kamu apa yang kamu dapatkan? Hanya sakit hati dan gak ada manfaatnya buatmu, ikhlaskan saja karena kamu berhak juga bahagia.
2. Kamu Juga Masih Kurang Harmonis Dengan Orang Tua.
Bagaimana bisa kamu menjadi pasangan yang shalih/shaliha sedangkan sama orang tua saja kamu tak pernah sejalan dan akur. Bahkan kamu masih sering berantem dan tidak mau mendengarkan pendapatnya, bagiamana dengan dia yang akan menjadi pendamping hidupmu kelak.
Bersama orang tua yang sudah merawat kamu sedari kecil saja kamu tak bisa harmonis, bagaimana dengan pasanganmu kelak yang kamu kenal ketika dewasa saja. Bukankah testimoni orang tua adalah testimoni yang paling jujur? Jadi bila saat ini kamu belum bisa harmonis dengan orang tua, coba pikir bagaimana bisa kamu harmonis dengan pasangan kelak?
3. Mempunyai Standar Jodoh yang Ideal dan Tak Bisa di Nego Sama Sekali.
Kamu masih saja berprinsip dan mempunyai kriteria tentang jodoh yang ideal yang tidak bisa ditawar sama sekali. Mulai dari yang menginginkan jodoh yang cantik atau ganteng, kaya, pinter atau maunya harus sama kayak mantan kamu.
Coba pikir ulang, apakah kamu sudah pantas? Mau sampai kapan mempertahankan kriteria yang gak esensi lagi.
4. Kamu Juga Termasuk Golongan Orang yang Malas Belajar, Bagaimana Mau Mendapatkan Jodoh?
Katanya kamu ingin menikah dengan orang yang terbaik tapi belajar juga gak pernah. Boro-boro datang ke seminar pra nikah atau parenting. Bahkan untuk membaca buku saja kamu tak pernah. Ingat ya jodohmu itu adalah cerminan dari dirimu sendiri.
Jadi mulai sekarang lebih baik mempersiapkan diri menjadi pasangan yang baik agar kelak beruntung berjodoh dengan orang yang baik pula.