Ada banyak yang mendambakan pasangan yang baik tapi malas memperbaiki diri. Setiap ada postingan tentang jodoh idaman, hatinya selalu menggebu menginginkan yang demikian. Tak mengapa, pun juga tak salah. Inilah fitrah manusia, selalu menginginkan yang terbaik bagi kehidupannya.
Pria yang merasa ke-shalihan-nya biasa-biasa atau yang sering bermaksiat pun pasti mendambakan wanita shalihah sebagai istrinya, agar kelak anak-anaknya dididik dan dirawat dengan cara yang baik.
Pun juga wanita yang merasa ke-shalihahan-nya belum seberapa atau masih sering bermaksiat sekalipun, mereka juga pasti mendambakan pria yang baik lagi shalih agar bisa menuntunnya dalam kehidupan berumahtangga, membawa arah kehidupan berkeluarga yang sakinah.
Akan tetapi, keinginan itu hanya sekedar keinginan. Bagaimana pun juga, jika menginginkan & mendambakan pasangan yang baik, maka baiknya kita terlebih dahulu memperbaiki diri.
Jika menginginkan pasangan yang shalih atau shalihah, baiknya kita terlebih dahulu menjadikan diri kita shalih atau shalihah. Jika menginginkan pasangan yang terjaga, baiknya terlebih dahulu kita yang menjaga diri. Maka jika kita sudah baik, pasti Allah akan berikan kepada kita pasangan yang baik.
Ulama katakan, inilah makna dari ayat, “Wanita yang baik untuk lelaki yang baik”. Allah tidak menjanjikan wanita yang bercadar untuk lelaki yang berjenggot, tidak. Tetapi, yang baik untuk yang baik, yang shalih untuk yang shalihah, yang menjaga dengan yang terjaga.
Tak mengapa kita mendamba, akan tetapi alangkah baiknya jadilah dambaan. Sekarang ini banyak yang sibuk mendambakan pasangan terbaik sampai-sampai ia lupa untuk memperbaiki diri.
Jika sekarang masih jomblo, maka inilah saatnya memanfaatkan waktu untuk memperbaiki diri, memantaskan diri, menjaga diri & mencukupkan bekal untuk menikah nanti. Bukan malah meratapi nasib, galau sana sini.