Aku pernh begitu kecewa. Berjatuhan air mata dalam keadaan sendiri. Nafas tersengal-sengal. Kepala tertunduk. Batin mengamuk. Tidak ada cinta yang lebih pedih dari cinta yang dipatahkan, bahkan sebelum tindakan benar-benar dilaksanakan.
Namun untukmu, mengapa aku mudah sekali memaafkan? Posisi kita mungkin tidak akan pernah berbalik. Sampai kapan pun kau akan menjadi hujan, Sementara aku hanya daun yang kering tanpamu. Kau bisa mengairi siapa pun, aku bisa dicelakai kapan pun.
Pernahkah kau menjadi budak dari kemauannya yang berubah-ubah? Pernahkah kau mencintai seseorang sampai rela disakiti berulang kali?
Semoga Hari Ini Kamu Bisa Merenungkan Sejenak, Siapa yang Rela Menjadi Pundak Kamu Bersandar, Yang Paling Awal Hadir Ketika Kamu Rapuh dan Yang Paling Menangis Saat Kamu Terluka.
Selamat telah menjadi wanita yang membuat lelakinya menjadi luluh dalam marahnya sendiri. Amarah yang meledak-ledak, seketika tunduk dibekap oleh tangan yang bernama takluk. Lelaki yang menjadi bodoh dalam mempertahankan luka dan kesakitan. Selamat telah menjadi wanita yang menang di atas kertas.
Semoga hari ini kamu bisa merenungkan sejenak, siapa yang rela menjadi pundak untuk kau bersandar, siapa yang paling awal hadir ketika kau rapuh, siapa yang paling menangis saat kau terluka. Sebuah kesadaran yang tidak pernah kau rasakan sebelum kau hadapi sebuah kehilangan.
Terlepas dari laki-laki atau perempuan, bagaimana pandanganmu tentang orang yang begitu tulus mencintai kekasihnya?
Sungguh Aku Muak Melihat Kamu, Datang Ketika Kamu Hanya Sepi dan Mengabaikanku Kala Kamu Bahagia.
Tidakkah kau tahu, Betapa aku muak dengan diriku sendiri. Berada di dalam posisi yang membutuhkan
Dan tak kenal waktu selalu membutuhkan. Aku muak melihat posisimu. Membutuhkanku hanya ketika kau sepi dan mengabaikanku ketika kau merasa di atas. Kau selalu lupa setiap malam yang kau isi dengan keinginan sesaatmu bersamaku.
Tetapi tetap saja aku mengalah, Bagiku kau adalah air yang selalu kubutuhkan untuk menyelamatkanku.
Bagiku kau selalu menjadi pelengkap. Dan kubisa menangis tanpamu. Tolong mengertilah, Butuhkan aku seperti aku membutuhkanmu. Aku takut bila suatu hari. Perjuanganku ini berakhir sia-sia. Ketika kau menemukan orang lain yang lebih bisa membahagiakanmu.
Apa yang ingin kau katakan, pada kekasih yang hanya membutuhkanmu di waktu-waktu tertentu?