Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, sebuah kalimat yang sudah tak asing lagi bagi kita. Khususnya di kaum muda-mudi, setiap pertemauan dan menjalin cinta pasti selalu ada kisah menarik yang menjadi kenangan yang tak terlupakan. Mulai dari kisah bahagia, tertawa, sedih bahkan harus rela berpisah juga.
Yang namanya perpisahan memang semua orang tak menginginkannya, apalagi masih ada niat ingin selalu bersama hingga akhir hayat. Tapi kadang memang jalan hidup mempunyai cerita tersendiri, daripada bahagia hanya berdua tapi banyak yang harus dikorbankan, seperti restu kedua orang tua atau mungkin perbedaan akidah. Bukankah lebih baik berpisah dan mengihklaskannya? Mungkin saja memang kalian tak berjodoh.
Jangan Terus-terusan Menginginkannya Kembali, Percayalah Allah Tengah Menyiapkan yang Lebih Baik Untukmu
Seberapa besar pun keinginanmu untuk kembali kepadanya, seberapa ingin pun kamu hidup bersamanya. Jika takdir Allah berkata lain, tak ada yang bisa diperbuat. Mengikhlaskan menjadi salah satu cara yang paling cocok, biarkan dia bahagia dengan yang lainnya. Dan pastikan kamu bisa move on setelahnya.
Karena bisa jadi dengan perpisahan kalian, Allah telah menyiapkan orang yang lebih mencintai dan menyayangimu dengan tulus. Atau bahkan jika kamu bersamanya justru nanti ketidakbahagiaan yang kamu dapatkan dan berujung pada mala petaka. Jadi jangan terlalu menahannya, bila dia ingin pergi lepaskan saja.
Anggap Saja Pertemuanmu Dengannya Hanyalah Sebuah Jalan Agar Kamu Bisa Melatih Hatimu Dengan Keikhlasan
Bukankah tak ada pertemuan yang sia-sia, berjumpa dengan orang baru lalu menjalin cinta dengannya. Itu memang merupakan sebuah takdir kehidupan yang harus di jalani. Meski pada akhirnya berpisah dengannya, percayalah tak ada yang sia-sia atas pertemuan kalian.
Jangan pernah menyesali pertemuan dengannya, anggap saja sebagai jalan untuk menguatkan hati dan cara belajar ikhlas untuk melepaskan. Karenanya, sesulit apapun melupakan dan mengikhlaskan, belajarlah untuk tetap bisa, karena jika sudah terbiasa mencoba maka akhirnya kamu aakan bisa.
Akhirnya Aku Berada Pada Suatu Masa Dimana Aku Melihatmu Sudah Biasa Saja dan Mengingatmu Tidak Terluka
Kamu adalah seseorang yang paling inginkan tanpa pernah terpikir akan ada orang lain lagi yang akan menemani hari-hariku. Jujur kau satunya-satunya orang yang mampu membuatku patah dengan sepatah-patahnya karena aku merasa bahwa kaulah masa depanku dan kau lah yang akan membersamaiku selamanya.
Tapi nyatanya kamu hanya memberikan luka yang tiada tara. Tapi kini semua sudah berjalan apa adanya. Mengingatmu saja aku tak punya rasa lagi.