Demi kebaikan hati, demi berubah menjadi lebih baik, ada hal-hal yang memang harus dikorbankan dan direlakan. Baik mengorbankan indahnya hubungan tanpa akad, atau merelakan ia yang telah lama dijaga. Meski akhirnya kau harus menyendiri, sedangkan ia mampu mencari pengganti. Tak apa. Teruslah perbaiki diri. Saat ia asyik tertawa bersama pilihannya, sedangkan kau hanya bisa bersabar dalam kesendirian. Tersenyumlah, sebab itu tidak berarti bahwa ia lebih bahagia darimu, melainkan itulah bukti bahwa ia tak sekuat kamu.
Jalan Yang Berbeda Hendak Kamu Pilih Demi Kebaikan Hatimu.
Kamu pun mulai sadar bahwa menjalin cinta dengan cara pacaran hanya membuang waktumu dengan sia-sia. Jika dia memang jodoh tak akan kemana, meski kamu tak pacaran lagi kelak akan dipersatukan kembali. Kamu pun mulai sadar berapa lama waktu yang kamu buang dengan sia-sia hanya demi menjalin cinta yang tak pasti.
Akhirnya keputusan kamu pun bulat, kamu pun mulai memilih jalan yang berbeda. Daripada menghabiskan biaya kencan setiap minggu akhirnya kamu sisihkan untuk menambah tabunganmu. Karena memang tujuan kamu sudah jelas, ingin menikah dengan biaya sendiri.
Demi Berubah Menjadi Baik, Demi Menata Hidup Yang Sempat Kacau. Kamu Berjalan Pada Arah Yang Berbeda.
Selama ini memang kamu sudah beberapa kali putus cinta, dan yang terakhir kalinya sungguh sebuah kisah yang pilu. Bagaimana tidak, dia kekasih kamu yang sudah di pacari lebih dari 4 tahun ternyata memilih menikah dengan pria lain. Padahal kalian sendiri sudah tunangan dan dalam waktu 3 bulan akan menikah. Tapi tetap saja dia pergi meninggalkanmu demi lelaki yang baru saja memasuki ruang hidupnya dan mengajaknya menikah pula.
Pada akhirnya, kamu memang harus menata hati kembali. Karena tak mau jatuh di lubang yang sama, sekali lagi kamu memutuskan untuk menjalani hidup yang berbeda. Sedikit demi sedikit kamu mengikuti majelis taklim untuk menambah wawasan agama dan memperbaiki diri.
Kamu Sadar Betul, Bahwa Ada Yang Dikorbankan Ataupun Direlakan Kepergiannya. Yaitu Merelakan Kepergiannya Dengan Kekasih Barunya.
Sebenarnya sedari awal kamu sudah sadar betul, bahwa hubungan yang dijalin dengan cara pacaran (tanpa akad) bisa saja berakhir kapan saja. Memang bisa saja saat ini dia sangat mencintaimu, tapi dilain waktu bisa juga membencimu bahkan tak ingin lagi bersamamu.
Bukankah hati bisa berubah? Karena ada Allah yang bisa membolak-balikkan hati. Jika saja sedari awal kamu percaya, bahwa perkara jodoh mutlak keputusan Allah dan menjempunya menjadi tugasmu. Tentu saja kamu akan menjemputnya dengan cara yang di ridhoi Allah.
Semenjak Perpisahan Itu Kamu Sadar, Kamu Pun Belajar Lebih Baik Dan Menghabiskan Penantian Dengan Kesendirian.
Sebenarnya tak perpisahan yang tak membawa pelajaran dan pendewasaan dalam hidup ini. Begitu juga dengan perpisahan kali ini, perpisahan terakhir kisah cinta yang pernah kamu jalin. Pada akhirnya kamu memutuskan untuk berhijrah dan tak akan menjalin cinta yang salah lagi.
Dari perpisahan tersebut justru kamu sangat bersyukur, karena Allah sudah menunjukkan bahwa yang terbaik bukanlah dia. Dan suatu saat akan kamu temukan dia yang benar-benar cinta dan sayang, dengannya hidupmu semakin dekat menuju jannah-Nya.
Ah Tak Mengapa, Tersenyumlah Saat Ia Asyik Tertawa Bersama Penggantimu Sedangkan Disini Kamu Masih Menyendiri.
Setelah dia meninggalkanmu, dia memang sangat bahagia bersama kekasih barunya. Mungkin dengan pernikahannya juga dia sungguh terlihat bahagia, sedangkan kamu masih sendiri mengubur semua kenangan. Kamu tertatih hanya untuk bangkit dari lukamu.
Bersabarlah, kamu bangkitlah dengan secara perlahan dan terus memperbaiki diri. Karena kelak kamu akan dijodohkan dengan orang yang benar-benar cerminan dirimu. Biarkan saja saat ini dia bahagia dan yakinkan dirimu lebih bahagia setelah tak bersamanya kelak.