Lompat ke konten

Jangan Percaya Omongan Lelaki yang Katanya “Sayang” Tapi Belum Mau Menghalalkan

Gadis overthinking

Benar adanya cinta itu buta dan bisa membutakan siapa saja. Apalagi bagi kita yang sedang dilanda cinta berat, semua isi dunia serasa milik bersama sedagkan yang lainnya hanya mengontrak. Bahkan kita yang dilanda cinta pun sering sekali tak mau mendengarkan nasihat-nasihat para orang tua atau teman kita sendiri. Ini semua dibutakan karena bahagianya cinta saat ini.

Sering kali lelaki yang kamu sayangi memberikan bualan dan janji manis yang membuatmu semakin tergila-gila. Bagaiamana tidak, setiap hari dia memperhatikan kamu dengan chat mesra. Mulai dari menanyakan sudah makan, jangan tidur malam tapi sayangnya dia gak pernah memberikan makanan. Jika hanya bertanya, saya kira anak SD juga bisa bertanya dengan mesra. Tapi masalah pembuktian cinta dengan ikatan halal lah yang harusnya dipertanyakan.

Allah Saja Diabaikan Dengan Terus Mengajakmu Bermaksiat, Apalagi Kamu yang Belum Jadi Siapa-siapanya

Sebenarnya dia sangat baik, selalu mengingatkanmu kepada perbuatan baik. Mulai dari mengingatkan sholat, puasa sunnah senin kamis atau mungkin juga puasa sunnah lainnya. Bahkan dia juga sering memberikan bunga mawar dan coklat untukmu, dan kadang mengajakmu buka bersama ketika puasa karena memang dia puasa juga.

Baca Rekomendasi :   Untuk Kamu yang Disakiti Tetaplah Kuat, Karena Mereka Kamu Bisa Jadi Lebih Tangguh

Tapi sayangnya dibalik itu semua, sebenarnya dia juga masih ragu terhadap dirinya. Bagaimana dia bisa begitu baik padamu sedangkan dia juga sering melanggar perintah Allah. Dia menyuruhmu melaksanakan perintah Allah sedangkan dia juga tahu, bahwa apa yang dia lakukan salah dengan mengajakmu berkencan. Jadi jika perintah Allah dia abaikan, bagaimana kelak janji-janji kalian?

Harusnya Kamu Khawatir Dengan Janji-janji Manisnya, Karena Cinta Tanpa Pembuktian “Akad” Itu Kadang Berakhir Sia-Sia

Iya sah-sah saja sebenarnya kamu percaya atas janji-janjinya. Tapi jika sudah sering berjanji dan tak pernah ditepati, lantas buat apa kamu menghabiskan waktu yang sia-sia bersamanya. Bila memang dia cinta dan sayang kepadamu, sudah seharusnya dia bisa membuktikannya dengan mengajak akad. Bukankah pernikahan menjadi bukti cinta yang paling mulia.

Lelaki yang cinta
Lelaki yang cinta via instagram.com /deisa

Karena biasanya cinta yang digadang-gadangkan berakhir bahagia sering juga mendapatkan malapetaka. Apalagi dia sudah mengambil keuntungan darimu, bisa jadi dia akan mengakhiri hubungan dengan kata putus. Karena memang niatnya hanya pacaran dan tidak ada keseriusan. Ya, terserah kamu sebenanrya, mau makan janji manis saja atau lebih baik dibuktikan dengan akad.

Baca Rekomendasi :   Luruskan Niatmu, Jangan Menikah Hanya Karena Kesepian dan Ingin Bahagia

Kamu Jangan Terlalu Nurut Dengan Lelaki yang Katanya “Cinta” Tapi Tidak Mau Bertangung Jawab Dalam Pernikahan

Kamu jangan terlalu mudah untuk dibual dengan kata cinta dan sayang. Karena banyak yang cinta dan sayang dan berujung di buang, karena makanan kadang juga dibilang sayang dan ujungnya di buang. Kamu yakin gak bernasib seperti makanan yang dibuang meski dibilang sayang juga.

Intinya jangan terlalu mudah dibeli dengan kata cinta. Sebelum dia benar-benar membuktikannya dengan ucapak akad di depan penghulu, orang tuamu dan wali. Cintanya masih bisa belum bisa dikatakan cinta sejati, karena bisa jadi dia cinta sama yang lainnya. Menebar cinta dan sayang di semua tempat dan kepada orang yang taksir.

Baca Rekomendasi :   Ada Banyak Cinta Yang Tuhan Hadirkan, Namun Cinta Terbaik Tetap Cinta Sudah Halal

Jika Memang Dia Laki-laki Bijaksana, Tentu Dia Akan Tahu Caranya Mengambil Langkah Terbaik

Bila memang dia seorang laki-laki yang tulus cinta dan sayang padamu, Tentu saja dia tahu bagaimana cara merayakan cinta yaitu dengan menghalalkan. Tak ada cinta yang lebih mulia daripada cinta halal, lantas buat apa menjalin cinta yang tak pasti?

Seharusnya jika benar sayang itu dihalalkan, dia akan datang bersama orang tuanya kepadamu dan orang tuamu. Untuk mengambil tanggungjawab atas dirimu menjadi tanggungjawabnya, bukan hanya datang kepadamu dan membawamu kemana saja yang dia suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *