Orang-orang sering sekali nyinyir terhadap mereka yang belum juga menikah di usia yang menurut pandangan orang-orang sudah sepantasnya untuk menikah. Entah apa sebenarnya maksud mereka nyinyir dengan hidup orang lain. Entah memang karena benar-benar peduli. Entah memang hanya ingin menyinyirkan hidup orang lain saja. Entah karena adanya ketakutan orang-orang terdekat mereka tidak laku sehingga nantinya menjadi perawan tua atau perjakan tua.
Kita terkadang suka lupa dan tidak berpikir panjang ketika nyinyir kepada mereka yang belum juga menikah. Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya ada dipikiran mereka yang belum kunjung menikah. Kita suka lupa bahwa ke-nyinyiran kita itu bisa saja menjadi beban dan seakan-akan tekanan untuk hidupnya.
Kita harusnya bisa memposisikan diri kita sebagai orang yang ditanya sebelum mengajukan pertanyaan seperti itu. Terlebih soal pernikahan semacam itu. Bisa saja sebenarnya keinginannya untuk menikah itu sebenarnya sudah ada, hanya saja mungkin masih ada hal atau tanggung jawab yang ingin ia selesaikan terlebih dahulu.
Mereka yang belum kunjung menikah bukan karena tidak laku. Ada tanggung jawab yang lebih dahulu ingin mereka tuju
Siapa sih yang tidak ingin menikah. Terlebih di usia mereka yang sudah matang dan seharunya untuk menikah. Ditambah lagi menikah itu dapat menyempurnakan separuh agama. Tentulah setiap orang pastinya ingin untuk melaksanakan momen sakral pernikahan dan ingin membangun sebuah keluarga dengan orang yang mereka sayangi. Namun karena masih ada tanggung jawab yang ingin mereka tuju, mereka lebih memilih untuk menyelesaikan tanggung jawab itu terlebih dahulu.
Jadi mereka yang belum menikah di usia matang itu bukan karena tidak laku. Tapi karena ada tanggung jawab lain yang ingin terlebih dahulu mereka selesaikan. Entah itu tanggung jawab terhadap keluarga, maupun tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Setiap orang memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya dan mengutamakan hal yang menurut mereka adalah prioritas yang harus diselesaikan.
Persoalan lain yang sering ditakutkan mereka melihat orang-orang yang belum menikah di usia matang itu adalah perkara rejeki dan urusan Allah. Kamu tak perlu sibuk menghakimi!
Belum kunjung menikah di usia matang sering dikhawatirkan menjadi perawan tua atau perjakan tua. Belum kunjung menikah di usia matang juga sering membuat orang-orang berpendapat untuk sulit memperoleh keturunan bagi seorang wanita. Hey! Bukankah soal jodoh dan keturunan itu adalah rejeki yang sudah Allah atur untuk setiap hambanya? Lantas kenapa kamu yang tak tahu apa-apa sering sekali berpikiran dan bahkan menghakimi mereka yang belum kunjung menikah?
Bukankah ketika kita percaya dan yakin terhadap semesta seharusnya kita juga harus percaya bahwa setiap rencana yang ia buat adalah rencana terbaik untuk setiap hambanya? Baik itu perkara jodoh maupun keturunan yang sering sekali kita khawatirkan secara berlebihan. Jika ikhtiar sudah kita lakukan, kenapa masih menaruh ragu terhadap apa yang kita lakukan? Serahkan saja kepada semesta, dan percaya yang terbaik akan ia berikan.
Jadi teruntuk kamu yang selalu saja nyinyir terhadap orang-orang yang belum kunjung menikah di usia matang, dan mengkhawatirkan hal yang bahkan kamu sendiri tidak akan pernah tau terkait hal itu, mulai sekarang berhenti untuk nyinyir dan berpendapat hal yang tidak-tidak. Sebab Allah telah mengatur rejeki setiap hambanya. Sebab yang terbaik akan ia berikan. Kamu hanya perlu menaruh percaya terhadap-Nya.
Photo via Instagram kohar_photo