Kadang kamu terhanyut dalam mimpi-mimpi indah. Mimpi-mimpi yang sebenarnya begitu perih dan menyakitkan. Tentang harapan yang telah dibangun, sekian lama, berjuta detik, ribuan malam yang bahkan jadi saksi bisu, angin yang bahkan selalu menemani dalam sepi itu.
Kadang kamu hanya tersenyum kecil, lalu tanpa sadar, sebuah titik bening bermuara di pipi. Air mata yang menjadi bukti betapa tegarnya hati. Air mata yang menjadi saksi, bahwa kau pernah begitu tulus dalam mencintai. Tapi, kehilangan justru kau dapatkan. Dia pergi, bersama berjuta mimpi yang kau titipkan. Hancur sudah segalanya.
Dia patahkan segala yang kamu rasakan. Hingga di dalam hati sanubarimu itu, dia tancapkan luka yang membekas sempurna.
Sahabatku, sungguh tidak ada luka yang sia-sia. Luka yang dihadirkan itu, adalah sebagai bentuk pendewasaan diri. Luka yang dihadirkan sebagai pelajaran, agar kamu lebih berhati-hati dalam menjatuhkan hati. Bersabarlah, Allah sayang kamu. Dia tidak ingin kamu bersanding dengan orang yang salah. Karena sungguh, Allah selalu punya rencana yang menakjubkan. Di balik tangisanmu hari ini, Allah siapkan kebahagiaan di waktu yang akan datang. Bersabarlah dari suatu kesakitan. Karena sungguh, Allah sayang kamu.
Bersabarlah, sungguh. Sebagaimana bersabarmu dalam menanti hujan yang tak kunjung turun.
Tatkala senja ditelan hitam malam, hari demi hari terlewati dalam ikhlasnya penantian. Betapa dahaganya hati akan datangnya seseorang yang terimpikan. Meski ribuan jam telah berlalu sepi, hati tetap sabar menanti. Dalam malam-malam sesak, dalam malam-malam sunyi, doa-doa yang mengalun rindu itu, berharap akan segera dikabulkan-Nya.
Bersabarlah, sungguh. Sebagaimana bersabarmu dalam menanti hujan yang tak kunjung turun. Bersabarlah, sungguh. Dalam kemaraunya penantian itu. Karena suatu saat nanti, saat hujan turun membasahi gersangnya bumi, manusia kan bersorak-sorai bahagia. Suatu saat nanti, ketika seseorang dihadirkan sebagai jawaban atas doa-doa yang pernah kau panjatkan, maka ia akan menghentikan kemarau penantianmu. Di saat itulah kau akan bersyukur hebat, ketika sekian lama menanti dirinya. Asalkan kau ikhlas dalam penantian.
Nanti, pada saatnya tiba, kamu akan temukan sosok yang baru. Sosok yang mampu membuatmu bahagia
Suatu saat nanti, kamu akan berterima kasih kepada cerita di masa lalu, yang penuh lika-liku dan luka. Masa lalu yang akan membuatmu tersenyum, karena dulu pernah berjuang untuk orang yang salah. Kamu akan selalu ingat, betapa luka perih yang mengiris dada itu, kini hanyalah potongan kecil di masa depan, yang hadir sebagai pelajaran, untuk tidak lagi melabuhkan harapan kepada seorang manusia. Karena berharap pada manusia, hati akan terluka.
Kelak, kamu akan berterima kasih kepada masa lalu. Karena ternyata, luka mampu membawamu pada kebahagiaan yang sesungguhnya. Sungguh, kadang takdir kehidupan memang tak sejalan dengan apa yang kamu harapkan. Namun di balik itu semua, tersimpan hikmah yang belum kamu ketahui. Nanti, pada saatnya tiba, kamu akan temukan sosok yang baru. Sosok yang mampu membuatmu bahagia, meski dia tidak sebaik masa lalumu, namun dia tidak pernah berniat melukaimu.