Lompat ke konten

Dia Meluluhkan Hatimu Dengan Kata-Kata Mesra dan Janji-Janji Indah?

Meluluhkan hatimu

Kamu, perempuan yang hatinya begitu mudah diluluhkan hanya dengan kata-kata manis, gombalan-gombalan semu, yang ragamu mudah disentuh olehnya. Kelak, dia juga bisa saja dengan mudah melepaskanmu. Membenamkanmu pada kesedihan yang teramat dalam. Meninggalkanmu. Ya, itu bisa saja terjadi.

Maka beruntunglah bagi perempuan yang menolak hati lelaki yang hanya ingin main-main. Sebab, perempuan itu kelak akan sangat beruntung ketika dimiliki. Yang sulit dilepaskan, sebab hatinya tak mudah diluluhkan. 🙂

Dia meluluhkan hatimu hanya dengan kata-kata mesra, janji-janji indah? Sadarlah, betapa mudah dia mendapatkan hatimu. Kelak dia bisa saja melepaskan hatimu dengan mudah

Belajarlah Dari Mereka yang Pernah Kehilangan Namun Sering Berdoa Di Dalam Keheningan.

Ketika bersedih, ada dua cara melampiaskannya. Yang pertama, menangis habis-habisan, mengutuk keadaan, hatinya semakin jatuh. Dan yang kedua, terbangun dalam keheningan, mencurahkan segala isi hati pada Sang Pemilik Semesta, lalu hatinya terasa lega.

Baca Rekomendasi :   Pada Akhirnya Kamu Menyingkirkanku Seolah Aku Tak Punya Makna Lagi

Bagi yang kedua, ini adalah tipikal orang-orang yang selalu melibatkan Allah dalam perkara hati. Baik suka maupun duka. Dan sungguh, itulah suatu bentuk kebijaksanaannya. Yang akan membuat dia selalu merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dia memang kehilangan manusia, tapi dia tak pernah kehilangan Tuhannya. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Maka hendaklah kita belajar dari orang-orang seperti ini. 🙂

Belajar Mencintai Nasi Diri Sendiri Sangat Penting. Sebab Banyak yang Membahagiakan Seseorang di Hatinya Hingga Ia Rela Untuk Tidak Merasakan Bahagia.

Di belahan bumi sana, ada yang begitu keras membahagiakan seseorang di hatinya, padahal dirinya sendiri tidak merasakan bahagia. Alhasil, banyak rasa sakit yang ia terima. Diacuhkan, diabaikan, ditenggelamkan dalam kesedihan. Tapi seolah tak perduli dengan hal-hal demikian. Nah, ini berarti dia tidak pernah belajar mencintai dirinya sendiri. Sampai rela tidak bahagia, demi membahagiakan seseorang.

Baca Rekomendasi :   Carilah Yang Membuatmu Lebih Baik Tanpa Harus Mengubahmu Menjadi Orang Lain

Sedangkan bagi mereka yang belajar mencintai diri sendiri, setiap rasa sakit itu adalah sebuah pertanda untuk berhenti. Berhenti mengagumi, berhenti bertahan, berhenti memperjuangkan. Sebab mereka tahu hatinya telah banyak dipenuhi luka, dan dengan berhenti memperjuangkan, ia tahu hatinya akan mulai membaik. Dan itulah kenapa, belajar mencintai diri sendiri sangat penting. 🙂

Dan Pada Akhirnya Mereka yang Begitu Keras Memperjuangkan Rasa Memilih Untuk Mundur Secara Perlahan.

Beruntunglah siapapun yang akhirnya mengusaikan segenap perjuangan rasa. Yang dengan kedewasaan dirinya ia mampu menyadari bahwa mundur secara perlahan adalah pilihan terbaik, dibanding terus berharap pada orang yang sama, dan selalu berakhir dengan rasa sakit yang sama.

Baca Rekomendasi :   Menangisi Yang Menyakitimu Itu Bodoh, Yakin Saja Allah Menyiapkan yang Lebih Baik

Sungguh, banyak di antara mereka yang pernah begitu keras memperjuangkan rasa, namun akhirnya mundur secara perlahan. Sebab mereka tahu, jika cinta membuatnya menjadi seorang pengemis hati, lantas di mana letaknya harga diri? 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *