Lompat ke konten

Kini Tangismu Bukanlah Peduliku Sebab Hatimu Bukan Tempat yang Kutuju

Ingatlah, aku pernah menjadi sandaran saat sedihmu, menjadi teman setia di kala tangismu. Aku pernah menjadi orang yang paling hebat dalam memberi ketulusan. Tapi keadaan membuatku harus beranjak untuk melepaskan. Ya, melepaskan. Ini berat tapi mesti kulakukan. Sebab dengan ini hatiku akan tenang. Dan dengan inilah sayatan perih di hati perlahan akan mulai sembuh.

Kututup pintu hati, dan tak lagi kuberikan untukmu. Maka dengan ini, tangismu bukan lagi peduliku, sebab hatimu bukan lagi tempatku menuju. Kututup pintu hati, berhenti bersandar pada yang rapuh, dan kutitipkan hati pada Dia Yang Maha Kuat. Dengan ikhlas aku meminta agar Dia jatuhkan hatiku pada hamba-Nya yang paling tepat. Di mana, hatiku bisa bersanding bahagia dengan hatinya. 🙂

Baca Rekomendasi :   Terima Kasih Sudah Berdusta. Ternyata Ada Orang Ketiga Di Antara Kita

Hal yang Paling Menyedihkan Adalah Ketika Kehilangan Cinta Dari Manusia, Sekaligus Tersadar Bahwa Diri Telah Jauh Dari Sang Maha Cinta.

Jangan sampai kita begitu bersemangat mengejar cinta dari manusia. Sampai-sampai cinta pada manusia ditempatkan di tahta tertinggi hati. Sedangkan cinta untuk-Nya? Entahlah. Lalu saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan, kita malah kehilangan cinta dari manusia. Lebih dari itu, akhirnya kita juga tersadar ternyata selama ini diri sudah jauh dari Sang Pencipta sebab terlalu bersemangat mengejar cinta manusia. Dan itu adalah hal yang sangat menyedihkan.

Tangismu Bukan Peduliku Via instagram.com/diahambr29

Namun luar biasanya, Allah selalu menerima kepulangan hamba-Nya yang sempat jauh. Ah, Allah Mahabaik. Lantas masih pantaskah kita menempatkan cinta pada manusia pada tahta tertinggi di hati? 🙂

Kadang Kamu Harus Melepaskan Seseorang, Bukan Karena Kamu Tak Mampu Lagi Mengejarnya. Tapi Karena Kamu Sadar Ada Hati yang Tak Boleh Lagi Tersakiti Dari Hari Ini.

Lepaskanlah, agar kamu tenang. Ikhlaskanlah, agar hatimu baik-baik saja. Maafkanlah, agar tak ada kebencian yang menghalangimu untuk melepaskannya. Kadang kamu memang harus melepaskan seseorang agar hati menjadi tenang. Saat itu juga kamu harus menyadari bahwa ketika hatimu mengejarnya lebih jauh, maka itu juga yang akan membuat hatimu semakin jatuh.

Baca Rekomendasi :   Tanpamu Aku Tak Berarti Apa-Apa, Tetapi Karenamu Aku Mendapat Pelajaran Berharga

Biarkan waktu berjalan sebagaimana mestinya. Kelak, takdir akan membawa hatimu menuju pada hati yang terbaik. Insya Allah. 🙂

Seingatku, Setiap Matahari Akan Berpisah. Ia Juga Sempat Hadirkan Senja yang Indah. Artinya Ada Hal yang Terbaik Meski Akhirnya Ada Langkah yang Menjauh Pergi.

Setiap kali siang berganti menjadi malam, ketika matahari hendak berpamitan, ia juga sempat hadirkan senja yang sangat indah. Mungkin dia hendak mengingatkan kita bahwa sebelum berpisah, pernah terjadi cerita indah yang terukir bersama.

Maka tak selamanya kita harus mengutuk perpisahan, tapi syukuri juga hal terbaik yang pernah terjadi. Dengan mensyukuri apa yang pernah terjadi, semoga hati akan semakin ikhlas untuk melepas. Berat? Tentu. Namun pribadi yang dewasa dan bijaksana akan selalu berusaha untuk mensyukuri segala hal terbaik yang pernah terjadi. 🙂

Baca Rekomendasi :   Diamnya Suami Saat Istri Marah Adalah Wujud Kasih Sayang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *