“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia,” – Ali Bin Abi Thalib
Kutipan di atas menjadi pengingat kepada kita bahwa jangan mengharapkan terlalu banyak kepada ciptaan-Nya. Karena hanya kepada penciptalah kita menggantungkan harapan. Mungkin kamu sudah pernah mnegalami atau melihat harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan sehingga membuatmu sangat kecewa dan sakit hati.
Memang disakiti selalu meninggalkan luka dan bisa juga membuat trauma yang berkepanjangan. Teruntuk kamu yang sudah terlanjur disakiti tetaplah tegar dan kuat. Karena mereka, kamu bisa mengetahui karakter yang sesungguhnya. Dan bahkan kamu juga bisa sekaligus belajar dari pengalaman sakitnya disakiti sehingga membuatmu terus berbenah diri.
Daripada Di Pendam dan Akan Menambah Sakit Hati, Lebih Baik Luapkan Emosi Sebebas-Bebasnya.
Memang setelah disakiti, perasaan akan semakin hancur dan sakit yang mendalam. Luka yang ditinggalkan pun tak mudah mnegobatinya karena sudah tertanam sampai sanubari. Ketika kamu merasakan sakit yang sampai mengganjal di dada, kamu bisa meluapkan dengan sebebas-bebasnya berbagai cara. Mulai dari berteriak sekeras-kerasnya, memutar musik sekencang-kencangnya, mendaki gunung yang kamu suka dan hal lainnya. Lakukanlah semua yang membuat perasaan semakin tenang.
Memang semua cara yang kamu lakukan tak bisa langsung menghilangkan rasa sakit, tetapi setidaknya bisa membuat hati yang terlanjur kecewa sedikit lega dan terhindar dari stres. Karena memang meluapkan emosi merupakan salah satu terapi untuk menghindari trauma dan keinginan bunuh diri akibat putus asa.
Tak Perlu Menghindari Dari Rasa Sakit Hati, Terimalah Dengan Lapang Dada dan Jangan Berpura-pura Untuk Kuat.
Setelah mengetahui bahwa kamu sedang di khianati pasti perasaan yang kamu rasakan bercampur aduk. Mulai dari sedih, muak, kecewa. marah, bodoh dan perasaan buruk lainnya. Jika memang itu yang kamu alami, itu sebenarnya hal yang wajar dan normal. Kamu cukup berlapang data dan menerimanya dengan ikhlas, jangan menolaknya karena hanya akan membuatmu semakin terkungkung dalam emosi.
Jangan pula kamu berpura-pura dan sok kuat atas kecewa yang kamu rasakan. Karena berpura-pura tak akan menyelesaikan masalah dan hanya membuatmu semakin sakit. Jika kamu sedang marah dan kecewa, akuai saja dan berdamai dengan diri sendiri jauh lebih baik.
Belajar Memaafkan Akan Membuatmu Lebih Berpeluang Besar Untuk Merasakan Kebahagiaan Lagi
Saat kita disakiti, tidak perlulah membenci orang yang menyakiti kita. Tidak perlu juga menyimpan dendam pada mereka yang telah menyakitimu. Perasaan-perasaan negatif yang dipendam hanya akan membuatmu jadi pedendam. Jika sudah menjadi orang yang ingin balas dendam, kamu pun akan sulit untuk merasa bahagia.
Maafkanlah mereka yang telah menyakitimu dan menorehkan luka di hatimu yang tidak akan pernah hilang. Meski tidak bisa memaafkan seutuhnya, tetapi dengan memaafkan, kamu bisa membuka jalan untuk dirimu sendiri merasakan kebahagiaan. Biarkan mereka yang menyakitimu merasakan pembalasan yang telah ditakdirkan oleh-Nya. Janganlah kamu membalas keburukan dengan keburukan. Yakinlah bahwa Tuhan merupakan hakim yang seadil-adilnya. Setiap perbuatan akan mendapatkan timbal balik yang sesuai.