Terima kasih sudah pergi dariku. Terima kasih sudah pergi dari hidupku. Terima kasih sudah menyadarkanku bahwa kau bukanlah sosok yang terbaik untuk mengisi hati. Kenapa harus berterima kasih?
Ya, aku harus berterima kasih sebab dengan pergimu aku tak perlu lagi menghabiskan waktu terlalu lama bersamamu. Aku tak perlu lagi membuang-buang waktu ku untuk orang yang tak pernah berniat serius kepadaku.
Aku pikir hubungan kita selama ini adalah hubungan yang ingin engkau perjuangkan. Aku pikir hubungan yang kita bangun ini untuk mengarah ke jenjang yang lebih serius lagi. Tapi nyatanya aku salah. Ya, aku salah! Mungkin aku yang terlalu banyak berharap. Mungkin aku yang terlalu ingin menjadi milikmu. Sementara kau tak sedikit pun ingin hubungan ini mengarah ke situ.
Untuk apa aku harus bertahan dan memperjuangkan sementara kau memilih untuk pergi meninggalkan
Katamu kau belum ingin membawa hubungan ini kearah yang lebih serius. Lantas apa yang bisa membuatku yakin terhadapmu bahwa kelak kau akan benar-benar serius kepadaku dan hubungan kita? Kau tak bisa menjelaskan apapun.
Dan kau tidak bisa meyakinkan hati dan diriku. Aku tak ingin menuntutmu. Aku pun juga tak sedang memaksamu memberi kepastian. Aku hanya ingin agar engkau bisa meyakinkan hatiku ini.
Apakah menurutmu salah jika aku memintamu untuk memberikanku keyakinan bahwa hubungan ini nantinya akan kita bawa ke jenjang yang lebih serius? Aku hanya tak ingin membuang-buang waktu dan menjalin hubungan yang sia-sia jika orang yang aku percayakan hatiku kepadanya nyatanya tak pernah berniat serius kepadaku.
Lantas untuk apa aku harus bertahan dan memperjuangkan? Sementara kau saat aku minta untuk memberi jawaban kau lebih memilih untuk bungkam dan pergi meninggalkan.
Mungkin ini memang salahku yang terlalu ingin mengharapkanmu untuk menjadi milikku
Mungkin memang aku yang salah. Aku yang terlalu menaruh harap terhadapmu. Aku yang terlalu menginginkanmu untuk menjadi pendampingku kelak. Karena setiap ingin dan harapan-harapan yang aku buat ini lah yang pada akhirnya membuat aku sendiri menaruh kecewa. Sementara kau, kau masih menaruh ragu dan belum yakin untuk menjalin hubungan ke arah serius.
Tapi untuk apa kita menjalin hubungan jika pada akhirnya tak ada keseriusan? Untuk apa kita menjalin hubungan jika tidak ada rencana-rencana kedepan yang kita persiapkan untuk sebuah hubungan? Bukankah hanya akan sia-sia jika hubungan ini kita jalankan seperti ini? Bukankah itu sama saja membuang-buang waktu dengan menjaga jodoh orang lain?
Ah, entah lah terserah apa maumu. Semoga kelak kau bisa menjatuhkan hatimu pada seseorang yang memang benar-benar ingin kau seriusi. Bukan hanya sekedar untuk membuang-buang waktu saja menjalin hubungan yang main-main tanpa berniat untuk serius kepadanya.
Baca Juga : Kau Tak Perlu Mengkhawatirkanku. Percayalah Hidupku Kan Baik-Baik Saja Tanpamu