Tanpa kamu tahu, setiap kali kita menyudahi temu lahirlah rindu yang baru. Tanpa kamu tahu, aku ingin kau berbalik menarik tanganku ketika kaki ini mulai berlalu. Dayaku terlalu ciut untuk tetap disitu. Tanpa kamu tahu, namamu selalu kuselipkan dalam setiap doa. Aku percaya, Tuhan di surga mendengarnya. Tanpa kamu tahu, aku tak ingin matamu sampai tahu kalau aku selalu memperhatikan gerak-gerikmu.
Tanpa kamu tahu, mataku tak akan lelah berhenti mencari tahu keberadaanmu. Tanpa kamu tahu, seharian aku kebingungan merangkai kata hanya untuk ungkapkan cinta. Tanpa kamu tahu, dibalik bantalku ada simpanan air mata yang kutampung disitu setiap kali aku terluka karena ulahmu. Tanpa kamu tahu, aku selalu tersenyum penuh malu dibelakang punggungmu setiap kata-kata manis terucap dari bibirmu.
Tanpa kamu tahu, diammu itu perlahan-lahan mampu membunuhku. Tanpa kamu tahu, aku pernah ragu. Tapi seluruh hatiku bilang, ragu itu sebutir debu dan ternyata percayaku lebih kuat dari pada itu. Tanpa kamu tahu, sapa darimu itu seperti tambahan nyawa bahagia. Tanpa kamu tahu, tak ada rasa yang pernah berubah meskipun kau bilang hubungan kita berakhir sudah. Tanpa kamu tahu, kau juga rindu. Entah gengsi atau malu yang menyelimuti bibirmu. Tanpa kamu tahu, aku sering memohon pada waktu agar mengembalikan kamu yang dulu. Entah siapa yang menculikmu.
Tanpa kamu tahu, tanpa hadirmu setengah pikiranku terbang mencarimu dan setengahnya lagi memikirkanmu tanpa henti.
Tanpa kamu tahu, lagu yang kunyanyikan didepanmu adalah sepenuhnya isi hatiku. Tanpa kamu tahu, kamu lebih istimewa dari segala yang kusuka. Tanpa kamu tahu, ucapanmu bisa jadi ekspektasi yang suatu hari bisa melukai hati. Tanpa kamu tahu, aku pernah cemburu. Seluruh mataku jadi saksi, kau perlakukan dia seistimewa raja. Sedangkan denganku tak begitu.
Tanpa kamu tahu, dulu rasa ini pernah kuingkari. Ternyata dia bertumbuh jadi sesuatu yang tak terprediksi. Ya, aku jatuh hati. Tanpa kamu tahu, aku tak pernah bisa lupa setiap hal kecil yang kita lalui bersama meskipun di depanmu aku pura-pura garuk kepala. Tanpa kamu tahu, namamu diam-diam jadi obrolan keseharian dengan sahabatku karena selalu ada hal menyenangkan tentangmu yang bisa diceritakan. Tanpa kamu tahu, aku iri. Dengan mereka yang bisa bertemu denganmu setiap hari.
Tanpa kamu tahu, meski aku tak bilang apa-apa bukan berarti aku tak merasakan apa-apa. Tanpa kamu tahu, aku menunggu suaramu hadir berbisik lewat telingaku. Tanpa kamu tahu, masih banyak yang kau tak tahu tersimpan dalam kepala dan hatiku. Tanpa kamu tahu, seberarti itu dirimu hingga bisa menyumbangkan kehilangan yang begitu menyesakkan ketika hadirmu tak terasa. Tanpa kamu tahu, dibalik apa yang semua mereka bilang percuma aku melakukannya dengan rela. Tanpa kamu tahu, aku sering meminta pada semesta agar segera menyatukan kita.
Tanpa kau tahu, aku mati-matian menjaga hati. Sementara kamu dengan mudahnya lagi-lagi melukai. Tanpa kamu tahu, aku menunggu didepan hatimu untuk dibukakan pintu sejak jutaan detik lalu. Tanpa kamu tahu, aku begitu malu untuk sekedar menyapamu lebih dahulu. Tanpa kamu tahu, aku menyesal telah mengulur waktu. Kini kamu jatuh ke pelukannya lebih dahulu. Tanpa kamu tahu, ada satu orang di dunia ini yang begitu sering memikirkanmu. Ya, orang itu aku.
Tanpa kamu tahu, ada begitu banyak hal-hal sederhana tentangmu yang begitu melekat dikepala karena masih terasa istimewa. Tanpa kamu tahu, aku selalu menyisakan ruang meskipun aku tak pernah bilang. Tanpa kamu tahu, aku juga ingin jadi prioritas utama hatimu. Tanpa kamu tahu, kini sesak hatiku. Muncul begitu banyak ragu, bahwa kita takkan bersatu.
Tanpa kamu tahu, aku selalu berdoa agar setiap aku membuka mata kau ada disana. Tanpa kamu tahu, kaulah objek dari setiap tulisanku, dan mungkin berbaris baris ‘Tanpa Kamu Tahu’ ini salah satunya.
