Seorang wanita, dianjurkan baginya untuk memilih seorang ayah yg shalih untuk anak-anaknya, serta memenuhi karakter yg sudah disebutkan sebelumnya, baik berupa agama, akhlak yg baik, harta yg dengannya dia dan anak-anaknya tidak terlantar, atau ilmu agama yg dengannya dia akan mengajarkan anak-anaknya.
Keshalihan seorang ayah akan berdampak pada keshalihan anak-anaknya secara umum. Tidak hanya istri dan anak-anaknya, bahkan cucunya pun dapat merasakannya dampak keshalihan seorang ayah. Tidakkah kita pernah membaca firman Allah Ta’ala,
“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu. Di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua. Ayahnya adalah seorang yg shalih, maka Rabbmu menghendaki agar ketika mereka sampai kepada kedewasaannya kemudian mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Rabbmu.” (QS. Al–Kahfi [18]: 82)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bersabda, (artinya)
“Sesungguhnya perumpaan teman yg shalih dan yg buruk itu (bagaikan) penjual minyak kasturi dan pandai besi. Seorang penjual minyak kasturi, boleh jadi Anda akan diberi minyak wangi tsb, Anda membelinya atau minimal Anda akan mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan seorang pandai besi, boleh jadi baju Anda akan terbakar api atau minimal Anda akan mencium aroma asap kurang sedap. (HR. Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628).
Ingatlah, suami merupakan teman duduk yg paling lama bagi Anda. Bahaya suami yg buruk itu lebih berbahaya lagi bagi kehidupan akhirat Anda. Keburukannya dapat berdampak luas bagi agama dan kehidupan dunia Anda.
Oleh sebab itu, hendaklah setiap wanita bersemangat untuk memilih suami yg shalih. Jangan coba-coba menjadi pahlawan kesiangan dengan mengira bahwa mudah bagi kita untuk mengubah agama dan akhlak calon pasangan yg buruk
#Jangan Kira Postinganku Mencerminkan Diriku Kawan, jangan 🙏
Artikel ini merupakan status di grup facebook Motivasi Hijrah Indonesia. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk share.