Manusia terkadang memang se-egois itu. Ingin dimengerti, tapi tak mau mengerti orang lain. Ingin dipahami, tapi tak mau balik memahami. Kamu pikir hidup sebercanda itu? Kamu pikir setiap orang bisa dengan mudah menerima?
Dan kamu pikir manusia tidak diliputi dengan rasa bosan? Mungkin kamu lupa, seseorang memang bisa saja untuk mengertimu, memahamimu, dan menuruti semua maumu. Namun dibalik apa yang selalu mereka lakukan untukmu, jika kamu tidak memberi feedback baik pula.
Mereka pun akan bosan untuk melakukannya. Terlebih jika ia terus-terusan menjadi orang yang paling dominan antara kamu dan dia.
Bukankah lengkapnya suatu hubungan itu adalah saat keduanya bisa saling melengkapi, bukan malah salah satunya saja?
Mungkin kamu tahu, bahwa ia teramat menyayangimu. Tapi dibalik itu semua, kamu pun harus ingat bahwa ia hanyalah manusia biasa yang juga butuh untuk disayangi. Bahwa ia juga butuh untuk dipedulikan. Dan ia pun juga butuh untuk dipahami.
Kamu tak bisa menjadikan alasan bahwa ia yang teramat menyayangimu, dan dia pula lah yang harus menjadi orang yang dominan di dalam hubungan kamu dan dia. Sebab nanti ketika rasa sabarnya telah habis, dan rasa sayangnya untukmu telah berkurang sebab kamu yang tak pernah bisa memahaminya, percayalah perlahan ia akan menjauh darimu. Dan kamu akan merasa kehilangannya.
Jangan merasa kehilangan saat kamu baru menyadari bahwa ia tak lagi di sisi dan pergi meninggalkanmu
Kita sering sekali menyia-nyiakan apa yang pernah kita miliki. Dan menyadari bahwa itu berarti saat ia tak lagi ada di sisi dan kini telah pergi. Memilih pergi sebab ia tahu bahwa bertahan hanya membuat ia merasa semakin tak di hargai.
Dan menyayangi juga tidak harus menyakiti diri. Ketika kamu menyadari itu semua, kamu mulai menyesali? Ahh, caramu sudah basi. Tak ada gunanya lagi kamu menyesali apa yang sudah terjadi. Tak ada gunanya lagi kamu menangisi ia yang memilih pergi darimu.
Sebab baginya, kamu sudah terlanjur tak menghargainya.
Hidup ini sepatutnya seimbang. Jadi kamu jangan coba-coba berlaku curang jika tak ingin ditinggalkan
Ada yang datang, namun ada juga yang pergi, yang bahagia, namun ada juga yang terluka. Kamu yang memiliki, tapi tak kunjung dihargai. Ada yang dihargai, tapi tak pernah bisa dimiliki. Ya, begitulah hidup berjalan.
Kadang memang tak selalu sesuai dengan harapan. Dan bahkan terkadang, jauh dari apa yang di harapkan. Jika kamu tak ingin ditinggalkan, kamu harus memperlakukannya sama seperti apa yang ia lakukan terhadapmu. Jangan hanya ingin dimengerti, tapi tak mau mengerti akan dirinya. Jangan maunya hanya dipahami, tapi tak mau balik memahaminya.
Please! Jangan berlaku curang hanya ingin melihat atau menguji seberapa sayang ia terhadapmu.
Membuktikan rasa sayang juga bukan harus menjadikannya orang yang paling dominan di dalam hubungan kan? Sesekali kamu juga perlu mengerti bahwa ia juga butuh untuk di hargai.
Dan kamu pun juga harus mengerti, bahwa menjadi orang yang paling menyayangi itu nyatanya juga bikin sakit hati. So, jangan sampai sakit hati itu membuat rasa sayangnya kepadamu malah menjadi mati. Kamu pun tentunya tidak ingin bukan?
Baca Juga : Bagaimana Jika Kita Bertukar Jiwa? Agar Kau Tahu Bagaimana Rasanya Menjadi Aku