Lompat ke konten

Terima Kasih Sudah Berdusta. Ternyata Ada Orang Ketiga Di Antara Kita

Terima kasih sudah berdusta

Terima kasih karena telah berdusta. Terima kasih karena telah menggoreskan luka. Dan terima kasih atas pengkhianatan yang telah berhasil engkau ciptakan. Berkatmu aku tak percaya lagi kata manis dan kata cinta. Bujuk rayu dan semua omong kosongmu hanyalah bualan belaka. Kepercayaan yang aku berikan kau hancurkan semua. Kini aku benar-benar tak lagi percaya. Kelak nanti kau menyesal, semua tak ada gunanya. Semua sudah terlambat. Sebab aku tak lagi ingin menaruh percaya terhadapmu. Sebab kepercayaan yang sudah aku berikan, nyatanya kau sia-siakan.

Dahulu kau pernah menjadi orang yang begitu aku banggakan. Dahulu kau pernah menjadi orang yang begitu aku percayakan. Tapi kini kau rusak semuanya. Dengan gampangnya kau merusaknya. Dengan orang ketiga yang kau selipkan diantara hubungan kita. Sesakit itu aku ketika mengetahuinya. Sebodoh itu ternyata diriku sampai tidak mengetahui apa yang sudah kau sembunyikan.

Baca Rekomendasi :   6 Tanda Jika Pacar Kamu Berselingkuh, Adakah Dalam Diri Pasanganmu?

Aku pikir aku lah yang nomor satu dan jadi satu-satunya. Nyatanya aku tertipu akan semua itu

Aku pikir aku satu-satunya dan segalanya untukmu. Nyatanya aku salah. Aku hanyalah salah satunya saja. Kamu cukup pintar untuk menutupi dan membodohiku. Kamu cukup lihai dalam merangkai dan memainkan kata-kata. Sementara aku? Aku terlalu percaya dan termakan dengan kata cintamu. Harusnya dari awal aku sadar akan pertanda itu dan tidak mengabaikannya. Namun karena keras kepalaku dan menganggap engkau teramat mencintaiku, aku jugalah yang akhirnya kecewa dan terluka.

Entah apa yang membuatmu bermain dibelakangku. Apakah aku kurang baik untukmu? Apakah aku kurang menaruh peduli dan perhatian kepadamu? Rasanya sudah semua perhatian dan kepedulianku aku tujukan padamu. Ah, sudahlah. Mungkin kau memang bukanlah orang yang tepat untukku. Untuk apa lagi aku mempertanyakan lagi akan hal itu. Semoga engkau berbahagia dengan dirinya. Orang yang telah merebut dirimu dari diriku. Dan aku? Biarlah aku bahagia dengan caraku.

Baca Rekomendasi :   Kau Menghujaniku Dengan Butiran Air Mata, Tapi Pernah Juga Tertawa Dalam Pelukku

Kelak nanti saat engkau menyesali perbuatanmu itu, dan menyadari bahwa aku lah yang terbaik untukmu, maaf. Hatiku tak kan lagi terbuka untukmu. Perkara aku memaafkanmu atau tidak, tentu aku memaafkanmu. Kata maafmu sudah ku terima. Tapi untuk luka yang kamu perbuat, belum bisa aku lupa. Tak akan mudah bagiku melupakan semuanya. Orang yang aku cintai dan begitu aku banggakan nyatanya telah mengajarkan dan memberikan luku untukku. Apakah harus semudah itu untukku bisa menerima dan melupakannya?

Photo via Instagram farogihadlimuaffa

Baca Juga : Untuk Apa Mempertahankan Ia yang Telah Membuat Hidupmu Berantakan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *