Lompat ke konten

Karena Suami yang Sabar Selalu Menjadi Idaman, Bersamanya Hidup Semakin Bahagia

Suami yang sabar

Ada seorang yang Shaleh mempunyai istri yang buruk perangainya, sehingga hari-harinya kelam tak indah, siangnya bagaikan malam. Sampai-sampai kawan-kawannya menyarankan untuk menceraikan supaya kehidupannya tidak sengsara lagi.

Namun alangkah indahnya jawaban orang-orang shaleh :” jika aku menceraikannya aku takut keburukannya akan menimpa orang lain yang menikahinya na’uzubillah sungguh karena akulah penyebabnya tersakiti orang yang lain”.

Seorang bertanya, apa yang mememotivasi kamu tidak menceraikannya? Orang shalih ini menjawab : ” Sesungguhnya aku sangat yakin akan perkataan nabi bahwa jika suami bersabar atas sikap buruk istrinya maka Allah akan memberikan pahala kesabaran nabi Ayyub.

Begitu juga si istri yang bersabar atas sikap buruk suaminya diberikan pahala kesabaran Asiyah istri Fir’aun.

Baca Rekomendasi :   Hadiah Tak Selalu Dibungkus Dengan Indah, Tapi Kadang Dengan Masalah
Suami yang sabar
Suami yang sabar via https://www.instagram.com/portraitbyfaisal/

Orang-orang shaleh mereka lebih memikirkan hikmah-hikmah daripada hawa nafsu.

Dalam kisah diatas orang shaleh tidak mau menceraikan istrinya karena nafsu yaitu nafsu marah. Dia berusaha sekuat mungkin agar mampu menahan nafsu marah, karena memank itu yang dicari.

Bagi mereka sikap buruknya istri adalah hikmah bisa jadi itu kesempatan baginya untuk riyadhah atau cara untuk melawan sifat marah supaya menjadi insan yang lembut dan bersih hatinya.

Jika tidak ada tantangan bagaimana mungkin bisa melawan nafsu yang jelek. Misalkan orang kikir jika ingin melawan sifat kikir mereka dihadapkan dengan masalah atau tantangan yaitu hadirnya pengemis yang banyak. Mampukah saat itu dia bersedekah, jika mampu bersedekah kepada setiap pengemis maka saat itu dia telah lulus melawan sifat kikir.

Baca Rekomendasi :   Cari Pengganti Baru Itu Mungkin Mudah, Tapi Cari Yang Bikin Nyaman Itu Susah

Jika tantangan ini tidak ada maka selamanya dia tidak akan pernah bisa menghilangkan sifat kikirnya. Seorang yang ingin menjadi insan yang sabar maka dia akan dihadapkan dengan cobaan. Jika cobaan tidak ada bagaimana mungkin dia akan menjadi sabar.

Apapun yang terjadi pada manusia saat ini. Jika penilainya dengan kacamata nafsu maka semua itu adalah musibah. Jika penilainya dengan hikmah maka semua itu adalah rahmat.

Artikel ini merupakan status di Facebook Saudara Hijrah Indonesia, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk di share.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *