Lompat ke konten

Aku Telah Merelakanmu. Semoga Kita Bahagia Meski Tak Bersama Lagi

Menemukanmu setelah lama sendiri adalah hal yang tak terbayangkan hingga kini. Perkenalan kita yang masih tertanam begitu dalam di memori masih sering membuatku tersenyum sendiri. Mengingat detail cerita, apa saja yang kita bicarakan, lalu bagaimana rasanya hari itu pada awal perjumpaan. Hingga kemudian hari-hari bersamamu menjelang. Berganti nama, dari sekedar teman kini berubah menjadi pasangan.

Aku masih sering merasa tak percaya. Dibalik banyaknya perempuan disekitarmu, kamu memilihku yang biasa saja. Yang ku pikir tak pernah sebanding dengan mereka. Sejak hari kita berjumpa, bahagiaku kini semakin lengkap rasanya.

Tetapi Nyatanya, Ditengah Cerita Kamu Mulai Berbeda. Entah Karena Alasan Apa, Jarak Kita Mulai Terbentang Semakin Panjang

Ditengah perjalanan kita bersama, entah karena apa, sikapmu mulai berbeda. Bertemu denganku mulai enggan, menoleh saat ku panggilpun kini kamu tak lagi mau. Padahal malam sebelumnya, kita menghabiskan waktu bersama, banyak bercerita, dan berbagi tawa. Aku bertanya-tanya, mungkin saja ada salahku yang tak ku sengaja. Bertanya kepadamupun tak pernah ku temukan jawabnya.

Baca Rekomendasi :   Karena Cinta Yang Hadir Atas Kenyamanan Akan Kalah Dengan Cinta Atas Keimanan

Hari berganti hari, sikapmu masih tetap sama. Atau bahkan semakin diam, dan menghindar dariku jika tanpa sengaja kita bertemu. Bahkan saat aku berusaha melunakkan sikapku kepadamu untuk tidak terus-terusan bertanya, sikapmu tetap sama acuhnya. Ada perasaan lara yang terasa melihat sikapmu yang kini berubah adanya tanpa alasan yang ku tahu pasti penyebabnya. Menimbulkan tanya dan spekulasi memanjang yang tak ada habisnya.

Aku terus berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada hubungan kita. Hanya saja kamu tetap memilih diam tak hendak bicara. Menurunkan ego yang tinggi pun sudah ku lakukan. meminta maaf kepadamu jika memang aku salah, tetap saja tak meubah keadaan yang ada. Pun dengan memberimu jarak sejenak, mungkin saja yang kamu butuhkan adalah ruang sendiri untuk menyelesaikan masalahmu yang tak ku tahu pasti. Tetapi tetap saja, semua usahaku tak kunjung temukan jawaban pasti.

Baca Rekomendasi :   Kini Kamu Hanya Orang Asing yang Pernah Datang disatu Ingatan

Kulepaskanmu Kini. Semoga Setelah Ini, Bahagia Kembali Ku Raih Walau Tak Bersamamu Lagi

Maaf jika kali ini, aku mulai lelah. Ku pikir, semua upaya telah ku kerahkan semampuku. Tapi tetap saja, sikapmu tak pernah berubah. Kulepaskanmu kini. Walaupun ku tahu, melepasmu bukanlah hal yang ku inginkan. Tetapi aku yakin jika jalan yang kupilih adalah yang terbaik bagi kita, dan tentu bagimu. Karena setelah ku ucap pisah, ku lihat senyum bahagia itu kini terukir kembali di bibirmu kini.

Meski berat, ku ikhlaskanmu pergi. Karena ku tahu, hubungan kita tak lagi bisa bersatu lagi. Seingin apapun aku untuk kamu tetap tinggal. Jika memang kamu tak menginginkannya lagi, aku tahu tak ada yang perlu di paksakan, karena hubungan kita tercipta bukan dengan paksaan. Ia terbentuk karena ku pikir kita bersatu karena kecocokan yang kita temukan masing-masing.

Baca Rekomendasi :   Tuhan Tolong Lembutkan Hati Dia Untuk Terimaku Seadanya

Ku relakanmu pergi. Walau sulit ku lalui kini. Melepasmu juga berarti memberikan kesempatan untuk diriku meraih kebahagiaan yang baru. Walau tak lagi denganmu. Walau harus ku lalui hari sendiri lagi. Anggap saja ini pengorbanan untukku tuk raih kebahagiaan baru. Karena terus-terusan menjalin hubungan dengan seseorang yang tak lagi ingin bersama, tak lagi kan ku rasa bahagia. Aku tahu, bisa saja besok masih ku rasakan lara setelah berpisah denganmu. Tetapi, sebelum bertemu denganmupun aku masih mampu membahagiakan diriku sendiri. Jadi kali ini, aku tahu cepat atau lambat bahagia itu kini kan menghampiriku lagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *