Lompat ke konten

Aku Pernah Menuruti Semua Maumu, Sebelum Aku Tahu Bahwa Nyatanya Bukan Aku lah yang Kamu Mau

Menuruti semua maumu

Ternyata dikecewakan oleh seseorang yang dicinta sesakit ini. Awalnya aku pikir kamu juga menaruh hati padaku. Namun nyatanya semua salah. Nyatanya hanya aku lah yang menaruh hati. Sementara kamu? Sama sekali tak peduli dan tak punya hati untukku. Aku pernah menjadi orang yang selalu menuruti semua ingin dan maumu. Aku pernah menjadi orang yang selalu ada untukmu. Dan aku pernah menjadi orang yang selalu berusaha untuk menyenangkanmu.

Dahulu aku pikir kedekatan antara aku dan kamu bisa menjadi kita. Tapi nyatanya yang aku dapatkan hanya rasa kecewa. Nyatanya perasaan ini hanyalah perasaan aku saja. Sementara kamu, biasa saja. Aku pikir sinyal-sinyal yang kamu berikan itu adalah pertanda suka. Ternyata kamu hanya datang kepadaku dikala butuh seseorang dan saat rasa bosan tengah melanda. Serta saat kamu butuh teman yang bisa menemanimu kemana saja.  

Baca Rekomendasi :   Bukti Istri dan Suami yang Sayang Adalah Saling Mengingatkan Akhiratnya

Aku bukan menyesali apa yang aku lakukan kepadamu. Aku hanya tak habis pikir bahwa kamu semudah itu mempermainkan perihal rasa. Jika kamu memang tak pernah menaruh rasa, lantas kenapa seakan kamu memberikan harapan? Harapan yang ternyata adalah harapan palsu semata. Kamu tahu kenapa aku tak menyadari akan hal itu sejak pertama? Sebab rasa cintaku terhadapmu itu lah yang membuatku sulit untuk membuka mata.

Aku pernah menginginkanmu. Sementara kamu ternyata menginginkannya

Kini aku sadar, bahwa kamu memang tak pernah menginginkan aku untuk hidupmu. Aku hanyalah orang yang tak akan pernah bisa memiliki hatimu. Seakan perjuangan ku selama ini untuk mendapatkan hatimu tak pernah kamu lihat dan hargai. Sebab hatimu telah terkunci untukku. Hatimu hanya untuk dia. Dia yang entah menaruh rasa atau tidak padamu. Dia yang kamu inginkan. Dia yang kamu perjuangkan. Sementara aku, perlahan tercampakkan.

Menuruti semua maumu
Menuruti semua maumu via insagram.com/weddong.semarang

Patah hati memang menyakitkan. Namun kamu harus bangkit dari keterpurukan

Mati-matian berjuang untuk seseorang yang dicinta, tapi ternyata tak pernah punya rasa cinta pada akhirnya hanya akan menggoreskan luka. Sebab menyadari bahwa berjuang sendiri memang bukanlah perkara mudah. Kamu harus siap kecewa dan merasakan patah. Kamu berjuang untuk seseorang yang nyatanya tak menginginkamu. Kamu mati-matian memperjuangkan ia yang nyatanya tengah mengharapkan perhatian orang lain.

Baca Rekomendasi :   5 Alasan yang Membuatmu Patah Hati Sebelum Bertemu yang Terbaik

Hatimu saat ini mungkin memang patah. Tapi kamu harus tetap kuat dan bangkit dari semua luka yang kamu rasa. Kamu tak perlu berlarut-larut untuk seseorang yang menghargaimu saja ia enggan. Percayalah, kelak hatimu akan menemukan seseorang yang bisa membuatmu bahagia. Seseorang yang akan berjuang denganmu bersama-sama. Seseorang yang bisa menghargai setiap usaha yang kamu lakukan untuk mendapatkannya. Kelak rasa kecewamu saat ini akan terbayarkan saat nanti kamu menemukan ia yang memang ditakdirkan untukmu.

Photo via instagram sellography

Baca Juga : Aku Pernah Berjuang, Namun Pada Akhirnya Aku lah yang Dibuang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *