Lompat ke konten

Aku dan Kamu Pernah Menjadi Kita, Sebelum Akhirnya Memutuskan Menyudahi Saja

Kita pernah berjuang bersama-sama. Kita pernah saling memiliki rasa sayang dan cinta. Kita pernah berjanji untuk saling menjaga dan setia. Namun kini, hanya tinggal janji dan perkataan semata. Sebab kini, aku dan kamu memilih untuk mengakhiri saja. Mengakhiri hubungan yang pernah sama-sama kita jaga. Antara aku dan kamu tak ada lagi kata kita. Antara aku dan kamu hanya tinggal cerita. Cerita yang tak pernah kita inginkan berakhir dengan luka dan kecewa.

Bukan kita tak pernah mencoba mempertahankan hubungan yang kita bina. Kita pernah melakukan itu semua, dan lagi, kesalahan-kesalahan yang sama kembali tercipta. Sepertinya aku dan kamu memang bukan diciptakan untuk bersama. Mungkin kita ditakdirkan hanya untuk kenal dan singgah untuk sementara saja. Terluka. Kecewa. Tentulah pasti akan kita rasa. Sebab terlalu banyak cerita yang rasanya tak mudah untuk kita lupa.

Baca Rekomendasi :   Kamu Terlalu Baik Untuk Aku, Hanyalah Alasan yang Dibuat-Buat Saja!

Kita pernah sama-sama berjuang sebelum akhirnya melepaskan adalah jalan yang kita lakukan

Photo via instagram @rezaprabowophoto

Tak ada lagi yang bisa kita pertahankan. Tak ada lagi alasan untuk bertahan. Berjuang pernah sama-sama kita lakukan. Namun tak pernah menemui titik terang.  Mungkin memang, ikhlas dan melepaskan adalah jalan yang harus kita pilih. Sebelum salah satu dari kita merasakan sakit yang teramat dalam. Aku tahu, berpisah ini menyakitkan untukmu, juga untukku. Tapi jika bertahan semakin membuat hubungan kita berantakan, lantas apa lagi yang harus kita pertahankan?

Aku tahu, kita memang pernah sama-sama berjanji. Dan aku pun masih sangat ingat bahwa kita pernah berkomitmen untuk setia sampai nanti. Tapi jika Tuhan saja tak merestui kita, lalu harus bagaimana? Untuk apa bertahan jika kamu merasakan terluka. Untuk apa bertahan jika aku pun dibuat terluka dan kecewa.

Baca Rekomendasi :   Allah Tak Pernah Salah Menghitung, Dia Mendatangkan Jodohmu Kelak

Sekarang, kamu percayakan saja kepada Tuhan. Jika kelak nanti memang aku lah orang yang nyatanya ia pilihkan untukmu, semoga kita dipertemukan dengan keadaan yang lebih baik lagi dibanding saat ini. Semoga kelak nanti kita bertemu, kamu dan aku sudah sama-sama saling mengerti. Kita sama-sama saling paham agar apa yang pernah terjadi antara aku dan kamu tak akan lagi terjadi.

Untuk saat ini, mungkin menyudahi adalah pilihan untuk hubungan aku dan kamu. Kenangan yang pernah kita ciptakan biarlah menjadi kenangan. Entah kamu ingin melupakannya atau tidak, biarlah sang waktu yang menjawabnya. Tak perlu kamu paksakan agar semua ingatan tentang kita segera hilang. Sebab aku pun tahu bahwa kamu pun teramat terpukul atas pilihan yang sama-sama kita sepakati ini. Bukan hanya kamu, aku pun begitu. Aku pun juga teramat terpukul jika kamu tahu akan hal ini. Tapi yasudah lah. Mungkin ini adalah yang terbaik yang harus kita lakukan. Sebelum kita melangkah terlalu jauh.   

Baca Rekomendasi :   Kala Takdir Berkata Kita Tak Bisa Bersama, Aku Hanya Bisa Pasrahkan Pada Ilahi

Photo via instagram dany_asaljepret

Baca Juga : Kita Pernah Sama-Sama Berjuang, Sebelum Akhirnya Memilih Saling Mengikhlaskan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *