Cantik itu bukan perihal ukuran
Cantik adalah sesuatu yang abstrak, reltif, dan tergantung darimana sudut pandang itu berasal,siapa yang melihat, dan standar apa yang digunakan untuk setiap mata menilai kecantikan itu sendiri. Sejak sebelum masehi, hingga perubahan dari masa ke masa, setiap tempat, dan setiap siapa yang melihat memiliki standar kecantikannnya masing-masing.
Suku Maya pada 1000 tahun sebelum masehi rela mengecat kepala anaknya diatas balok agar terliihat lebih runcing,wanita abad Renaissance mencukur anak rambut dan alisnya agar terlihat lebih lebar dahinya, bahkan wanita Jepang pada masanya lebih memilih gigi berwarna hitam.
Mensyukuri Titipan Tuhan Adalah Langkah Awal Membuatmu Cantik Menawan
Apa yang kita miliki sejatinya adalah titipan Tuhan. Pun dengan ujung rambut hingga kaki yang melekat pada tubuh kita, sejatinya hanyalah titipan. Hal pertama yang kita perlukan adalah mensyukuri apa yang telah Tuhan titipkan kepada kita, dengan menyadari bahwa setiap orang di titipkan dengan bentuk dan warna yang berbeda. Lalu percaya, bahwa Tuhan menciptakan kita dengan porsi seadil-adilnya.
Mensyukuri titipan Tuhan, bukan berarti hanya menerima apa yang ada, tanpa merawat dengan sebaik-baiknya. Sebelum merawatnya, kita perlu tahu apa yang sebenanrnya di butuhkan oleh diri kita, dan tentu hal itu berbeda dari satu dengan yang lainnya. Mensyukuri berarti menerima, bahwa di balik ciptaannya, ada maksud yang tak terduga.
Standard kecantikan yang banyak dianut banyak kalangan adalah wanita berkulit putih, dengan ukuran tubuh yang ramping, tinggi jenjang, dengan lesung pipi yang menonjol tatkala seseorang tersenyum. Bahkan karena standard ini, banyak diantara kita yang lupa, untuk mensyukuri apa yang Tuhan titipkan. Tapi, tahu kah kamu, teman bahwa kulit gelap cenderung lebih memiliki antibodi yang kuat karena ia memiliki pelindung yang membuatmu tidak dengan mudah menyerap semua sinar matahari?
Pun, dengan cara mensyukuri ukuran tubuhmu kini. Bahwa karenanya, bisa saja kamu membuat orang lain betah berlama-lama bersandar kepadamu, bercerita, karena nyamannya dirimu. Atau mungkin dengan tembamnya pipimu, yang bahkan tatkala kamu tersenyumpun orang lain juga ikut merasakan bahagia karena melihat wajahmu yang tersenyum dengan begitu menggemaskannya.
Cantiknya Kita Berbeda Setiap Wanita, Yang Kita Perlukan Adalah Merawat Dan Mengembangkan Potensi Yang Ada
Setiap kita diciptakan dengan bentuk yang berbeda. Dengan fisik yang tak pernah sama dengan satu dan lainnya. Tetapi, kita selalu memiliki cantiknya sendiri-sendiri. Bahkan jika memang apa yang melekat pada dirimu kini bukanlah termasuk dengan standard kecantikan yang ada yang di anut oleh banyak orang. Bukan berarti tumbuhmu yang gempal, atau kulitmu yang tak begitu putih, atau bahkan jika tinggimu tak sejenjang model-model diatas catwalk, kamu tetap cantik sesuai dengan porsinya masing-masing.
Yang perlu kamu lakukan, adalah merawat apa yang kamu punya. Dengan cara yang seharusnya, sesuai dengan porsi yang memang kamu perluan tentunya. Karena, apa yang orang lain kenakan belum tentu tepat untukmu, pun sebaliknya.
Berkacalah, berbicaralah dengan dirimu sendiri. Karena cantik tak melulu soal fisik. Tak melulu soal penampilan luar yang menjadi patokan semua orang. Tuhan sepaket menitipkan potensi yang ada pada diri kita. Dengan terus digali dan menyibukkan diri, lalu bermanfaat bagi orang lain, kamu memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kecantikan yang sejati.
Tersenyumlah pada dirimu sendiri. Mulai mensyukuri apa yang ada dalam diri sendiri. Dan lambat laun, kamu semakin menyadari bahwa standard kecantikan yang hanya dilihat dari penampilan luar, bukanlah satu-satunya hal yang harus kamu usahakan mati-matian.