Menikah itu bukan hanya perkara hitungan hari, hitungan bulan, atau hitungan tahun. Menikah itu butuh kesiapan. Kesiapan hati, kesiapan lahir bathin, serta kesiapan-kesiapan lainnya saat sudah menikah nanti. Dan begitu pun perihal mencari pasangan. Setaip orang dalam mencari pasangan untuk dijadikan pendamping hidup tentunya juga tak ingin asal pilih dan terburu-terburu. Sebab setiap kita tentunya ingin memiliki pasangan yang bisa setia menemani sampai nanti. Biar pelan, namun pasti untuk menemukan si pengisi hati.
Kita sering sekali merasa risih saat umur yang menurut orang-orang sudah sepatutnya untuk menikah namun belum juga menikah, lalu seakan dituntut untuk segera menikah. Risih karena perkataan mereka. Seolah hidup ini hanya soal menikah dan menikah saja. Belum lagi saat satu per satu teman dekat yang mulai melepas masa lajang. Tentulah akan semakin banyak pertanyaan ‘kamu kapan menyusul’ yang akan dilontarkan.
Tak semua orang memang bisa dengan santai dalam menanggapi pertanyaan orang-orang yang seperti itu. Ada yang biasa saja ketika orang-orang berkata seperti itu. Dan ada orang yang menaggapinya sebagai beban karena seakan dituntut. Apa lagi jika yang berkata adalah orang tua atau keluarga dekat sendiri. Duh, seakan bagimu pertanyaan itu tuntutan yang harus segera direalisasikan!
Perkataan orang-orang tak perlu kamu pikirkan. Toh menikah nanti, kamu yang akan menjalankan bersama pasangan
Jangan menikah hanya karena tuntutan. Jangan menikah saat kamu nyatanya belum siap, namun berlagak seakan sudah siap dengan kehidupan berumah tangga. Dan jangan memilih pasangan untuk dijadikan pendamping masa depan terlalu terburu-buru hanya karena kamu merasa sudah seharusnya menikah atau karena tuntutan untuk segera menikah. Lalu kamu asal memilih seseorang yang ingin kamu jadikan pendamping. Perihal memilih pasangan lalu menikah dan berumah tangga itu nantinya kamu yang jalani. Jadi perkataan orang-orang jangan membuatmu menjadi terbebani.
Hidup setelah menikah itu tak selamanya menyenangkan. Tentunya akan ada pasang surut, ribut-ribut kecil yang bisa saja menjadi besar jika tak sama-sama saling mengerti dan bisa mengendalikan. Jadi hatimu benar-benar harus siap. Dirimu juga benar-benar harus siap.
Itu lah kenapa kamu sebelum memikirkan yang enak-enaknya saja dalam berumah tangga, kamu juga perlu memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang nantinya akan terjadi. Dalam hubungan pacaran yang tidak tinggal serumah saja bisa terjadi konflik bukan? Apa lagi saat nanti tinggal serumah dan mulai timbul konflik-konflik yang tidak kamu inginkan.
Pelan-pelan saja namun pasti dalam mencari pasangan. Kamu perlu untuk mengenali karakternya terlebih dahulu. Kamu perlu untuk meyakinkan hatimu untuk menjadikannya pendamping hidupmu kelak. Jika hatimu saja belum yakin dan masih menaruh ragu, lantas untuk apa terburu-buru. Toh yang namanya jodoh juga pasti akan datang di waktu yang tepat yang sudah Tuhan tetapkan. Dan tentunya disaat Tuhan merasa bahwa kamu benar-benar siap.
Baca Juga : Hidup Itu Bukan Perkara Jodoh dan Menikah Saja. Jadi Untuk Apa Diambil Pusing Kata Mereka!