Setiap pertemuan pasti ada tujuan. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Entah itu pertemuan kita untuk saling mengenal. Entah itu hanya sekedar singgah lalu berpisah. Atau bertemu memang untuk saling menetap untuk bersama. Apapun itu, setiap pertemuan pasti ada alasan dibaliknya. Dan apapun itu, Tuhan pasti mempertemukan kita dengan seseorang karena ada tujuannya. Tuhan itu maha mengetahui, sementara kita tidak.
Setiap orang datang dan pergi di hidup kita. Dan mungkin, hanya beberapa saja yang akan tinggal dan menetap. Bahkan kita pun tak pernah tahu kepada siapa nantinya hati ini akan menetap. Bahkan seseorang yang kita harapkan untuk bisa menetap pun, jika Tuhan berkata dia bukan lah jodoh yang Tuhan kirimkan untuk kita, sampai kapan pun tak akan menjadi milik kita. Meskipun kita merasa ada kecocokan yang teramat sangat kepadanya.
Nyatanya kita ditakdirkan cukup sebagai teman, bukan sebagai pasangan
Berawal dari teman, terlanjur menjadi nyaman, lalu menjadi pasangan. Atau berawal dari teman, dan pada akhirnya tak bisa untuk disatukan. Itu adalah dua kemungkinan yang bisa kapan pun terjadi dan bisa kita alami. Dan mungkin ini lah yang aku rasakan saat ini. Aku dan kamu hanya bertemu untuk saling mengenal, namun tidak untuk saling memiliki dan menjadi pasangan. Kamu hadir di hidupku hanya untuk sekedar singgah. Singgah sebentar untuk mengenal dan mengajarkan.
Diri ini sudah terlanjur nyaman. Dan mungkin kamu pun merasakan hal itu. Tapi Tuhan nyatanya mempertemukan kita bukan untuk menyatukan kita sebagai pasangan. Kamu hadir hanya untuk mewarnai hidupku. Kamu hadir hanya untuk menjadi memori yang mungkin tak akan pernah terlupakan. Dan kamu hadir untuk menjadi cerita indah untuk dikenang. Iya, hanya sebatas itu.
Perihal takdir juga tak bisa kita lawan. Semua sudah ditetapkan sedemikian rupa oleh Sang Pencipta. Kita mungkin bisa saja mengharapkan dan menginginkan semua sesuai rencana. Namun tetap, Tuhan lah yang akan menentukan itu semua. Tuhan lebih tau itu baik atau tidak untuk hambanya. Sementara tugas kita hanya berencana, berusaha, dan berdoa. Setelahnya, biarlah semesta yang memutuskannya.
Begitupun perihal pertemuan aku dan kamu. Sebagaimana pun kita ingin bersama. Jika memang kita tidak ditakdirkan untuk bersama, pada akhirnya kita hanyalah dua orang yang sempat saling mengenal dan menaruh rasa. Tapi tidak untuk saling memiliki satu sama lainnya. Sebab kehendak semesta tidak bisa kita paksakan bukan? Sebab kita hanya untuk dipertemukan, bukan untuk disatukan.
Aku hanya percaya, bahwa ketika Tuhan mempertemukanku pada seseorang, pasti ada alasan dibalik itu semua. Sekarang hanya tergantung bagaimana aku menyikapi setiap pertemuanku dengan orang-orang. Jika memang kita dipertemukan hanya sebatas teman, setidaknya kita paham bahwa setiap hal itu juga tak baik untuk dipaksakan. Sebab takdir juga tak baik untuk dilawan.
Baca Juga : Please, Jangan Membuat Nyaman Jika Kita Hanya Sekedar Teman