Lompat ke konten

Jangan Berpura-Pura Bahagia, Bila Bersamaku Kamu Tak Pernah Bahagia

Jangan pura-pura bahagia

Perihal bahagia memang tak bisa dipaksa. Sebab itu adalah perihal perasaan yang masing-masing orang yang akan merasakannya. Kau boleh saja mengatakan bahwa kau bahagia. Tapi, itu semua bisa tampak terlihat dari raut wajahmu. Bahwa kau benar-benar bahagia, atau kau hanya pura-pura bahagia saja. Kau tak bisa menutupi itu dan membohongi perihal apa yang kau rasa. Sebab aku bisa melihat itu dari raut wajahmu meskipun kau berusaha untuk menutupinya.

Untuk apa kau menyembunyikan rasamu itu. Jika kau memang tak bahagia, lebih baik kau katakan saja. Kau tak perlu harus pura-pura bahagia dalam hubungan kita ini. Terlihat bahagia hanya akan membuatmu terluka. Memaksakan hubungan seperti ini juga tak akan membuat akhir yang bahagia. Kau hanya perlu jujur terhadap apa yang kau rasa. Kau tak perlu menyembunyikan itu semua dariku.

Baca Rekomendasi :   Cinta adalah Pertautan Hati, Emosi, juga Rasa

Untuk apa kita bertahan dan menjalankan hubungan dengan keterpaksaan

Sekarang, jika memang kau tak pernah merasa bahagia pada hubungan kita ini, sudahlah. Sudah! Kau tak perlu memaksa. Kau tak perlu terlihat baik-baik saja. Aku sudah mencoba bertahan sejauh ini. Ini menyiksaku. Dan juga menyiksamu. Sebelum kita terlalu jauh menjalin hubungan ini, lebih baik kita sama-sama jujur terhadap apa yang kita rasa. Tanpa perlu berbohong dan menutupi apapun itu.

Jangan pura-pura bahagia
Jangan pura-pura bahagia via instagram.com @soni_aditia

Bertahan dengan hubungan seperti ini malah membuatku menjadi takut. Takut jika nanti salah satu dari kita tersakiti. Dengan melihat kau pura-pura bahagia saja sudah membuatku merasa bahwa kau tersakiti. Sebab kau memaksakan harus bahagia menjalin hubungan denganku. Aku tak ingin jika nanti akan ada kesakitan lain yang masing-masing kita rasakan. Bukankah sedari awal aku tak pernah memaksakan kau perihal rasa? Lantas kenapa kau harus memaksakan untuk bahagia bersamaku?

Baca Rekomendasi :   Pada Akhirnya Kamu Memilih Pergi, Sedangkan Aku Merintih Tangis

Kau harusnya tahu, bahwa perihal rasa itu tak bisa dipaksa. Jika alasanmu harus terpaksa membalas rasaku agar aku tak tersakiti, kau salah. Malah dengan keterpaksaan rasamu itu lah yang membuatku merasa sakit. Sebab kau tak benar-benar tulus. Sebab kau melakukan itu semua dengan keterpaksaan. Mungkin akan lebih baik jika diawal kau sama sekali tak membalasa rasaku. Sebab kau juga tak perlu pura-pura bahagia saat bersamaku.

Sebagaimanapun kau berusaha untuk terlihat bahagia, tetap aku tak melihat bahwa kau benar-benar merasa bahagia

Aku tahu bahwa selama ini kau hanya pura-pura bahagia. Bahwa kau selama ini hanya menjalin hubungan sebab keterpaksaan saja. Aku melihat itu semua dari dirimu. Aku melihat bahwa kau itu tak bahagia. Hanya saja kau berusaha untuk bahagia. Entah apa maksudmu dari semua ini. Yang jelas, tak ada gunanya untuk terlihat baik-baik saja dan menyembunyikan apa yang kau rasa.

Baca Rekomendasi :   Namanya Juga Sayang, Dalam Kondisi Disakitipun Tetap Bertahan Ketimbang Melepaskan

Aku tahu bahwa jujur itu menyakitkan. Tapi akan lebih menyakitkan jika kita menjalin hubungan seperti ini terus-terusan. Bukankah menjalin hubungan itu untuk saling membahagiakan pasangan? Yang kita lakukan ini malah sebaliknya. Kita malah saling menyakiti satu sama lain. Sudah lah, jika memang kita harus berakhir, aku tak mengapa. Sebab aku pun tak ingin jika kita harus memaksakan hubungan yang seperti ini. Untuk apa pura-pura terlihat bahagia jika kenyataannya kau tak pernah benar-benar merasa bahagia.  

Baca Juga : Aku Pernah Menuruti Semua Maumu, Sebelum Aku Tahu Bahwa Nyatanya Bukan Akulah yang Kamu Mau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *