Dalam menjalani hubungan pasti kamu pernah berjanji kepada pasanganmu. Memang janji-janji dalam masa pacaran sudah menjadi hal yang biasa, ada yang berjanji ingin menikah denganmu setelah dia lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Ada pula yang berjanji ingin mengajak hidup bahagia hingga akhir hayat. Namun pada kenyataanya tidak semua janji bisa ditepati. Ada yang tidak menepati karena memang dia tak bisa melakukannya dan ada juga karena memang sengaja mengingkari.
Memang pada kenyataannya sebuah janji bisa menenangkan pikiran orang yang diberikan janji. Bisa membuatnya semakin nyaman dan tenang, namun ada juga yang justru tambah emosi karena selalu diberikan janji. Apalagi dalam urusan uang, bahkan banyak yang berjanji untuk mengembalikan uang kamu dalam waktu cepat tapi kenyataannya ketika waktunya tiba dia menghilang. Dan yang paling parah lagi, dia lebih emosi dibanding kita sebagai orang yang dirugikan.
Dalam Menjalani Hubungan, Janji Memang Kadang Bisa Membuat Nyaman dan Semakin Tenang.
Banyak di kalangan anak muda yang selalu berjanji cinta sampai mati, tetapi pada kenyataanya belum juga mati sudah berpindah kelain hati. Yang memberikan janji pergi begitu saja mengingkari tanpa merasa berdosa karena bagiinya janji adalah sebuah kata-kata untuk menenangkan kamu dan mendapatkan semua yang dia inginkan. Ketika sudah tercapai tujuannya, dia dengan mudah meninggalkanmu begitu saja.
Lantas bagaimana dengan kamu yang menjadi korban janji? Sebenarnya bukan salahnya yang membuat janji pergi begitu saja, hanya saja kamu juga harus berfikir realistis apakah iya memang janji-janjinya bisa dipercaya. Sudah seharusnya sebelum menerima janji, kamu juga harus meyakinkan dirimu terlebih dahulu.
Karena Sejatinya, Janji-Janji yang Tertulis Akan Kalah Dengan Bukti-Bukti yang Tulus.
Atau kamu pernah juga menjadi orang yang mengingkari janji. Misalnya ketika orang yang mengaku ingin menikah denganmu nyatanya tak ada kepastian. Setiap di tanya hanya jawabnya, iya nanti aku akan menikah denganmu sayang. Tapi entah kapan? Sehingga pada akhirnya ada orang yang datang kepadamu tidak memberikan janji-janji yang manis. Bahkan dia hanya mengajakmu mengobrol seadanya saja tanpa membicarakan masa depan yang muluk-muluk.
Namun siapa sangka, jutsru dialah orang yang bisa meyakinkan kamu bahwa ini adalah jodoh yang tepat. Karena memang dia selalu memberikan bukti-bukti nyata dan tulus, tidak seperti dia kekasihmu. Hingga akhirnya kamu pun memutuskan untuk mengingkari janji dengan kekasihmu karena tidak ada sebuah kepastian.