Ketika itu hatimu sudah ditahap kesakitan yang luar biasa, sehingga tangisanmu sudah tidak lagi bersuara. Butir-butir air mata kamu tumpahkan dengan indah, tak terisak tapi sungguh menyesakan. Bukan hanya perih, bahkan seperti terluka tapi tak mengeluarkan darah.
Pada patah yang kesekian kalinya, kamu tetap berusaha tegar seperti batu karang dilautan. Meski dihantam ombak berkali-kali tetap berusaha membalas baik hati kepada mereka yg menyakiti. Senyum palsu seolah baik-baik saja selalu kamu nampakkan. Agar orang-orang tersayang tak mengetahui perihal apa yang kamu sembunyikan. Dengan begitu, kamu yakin bahwa Allah Maha Melihat dan merasakan Allah memelukmu di kesunyian sepertiga malam.
Shaliha air matamu begitu berharga. Tak semuanya bisa kamu ekspresikan dengan bahagia, tapi bukan berarti kamu lemah.
Justru dengan Allah menciptakan air mata pada dirimu, itulah salah satu keistimewaan yang harus kamu banggakan. Karna kamu sungguh hebat, memendam adalah hobimu dan mendoakan adalah bentuk kebaikan yang selalu kamu tunaikan. Seberat apapun masalah yang kamu hadapi saat ini, bentangkan sajadah sebab Allah ingin membelaimu penuh berkah. Sebab tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia, termasuk bahagia setelah air mata.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩
Jika semua ini benar itu karna bimbingan ALLAH SWT. dan jika ini semua salah berarti ini mutlak kesalahan saya. Mohon dimaafkan.ALLAH SWT menguji kalian lewat diriku. Dan aku menguji diriku lewat kalian.
Pakailah Hijabmu Sertakan Ia Dengan Rasa Malu. Bekali Ia Dengan Ilmu dan Semoga Menjadi Jalan Bagimu Memperbaiki Masa Lalu.
Katamu penampilan tak menjadi jaminan kebaikan hati seseorang. Itu memang benar, tapi kau juga harus tahu bahwa kewajiban dari Allah tidak tergantung pada hatimu, meski hatimu menolak perintah-Nya, dan aturan syariat kau pilih sesuai selera. Jika kamu merasa baik karena banyak melakukan kewajiban, tapi di lain sisi kamu melakukan pelanggaran, kamu sedang keliru memahami perintahnya. Karena wajib tetaplah wajib meski kamu menentangnya.
Apa begitu berat bagimu? Menutup kepalamu dengan hijab, membalut tubuhmu dengan rapat? Apa begitu sulitnya bagimu? Sehingga nasehat tak juga membuatmu tegerak, atau kau sedang mencari pembenaran lain atas pengingkaranmu? Menuduh mereka yang berjilbab belum tentu lebih baik darimu? Sayang coba dengarkan, itu bentuk prasangka buruk pada saudaramu. Apalagi saat dia sedang berjuang menjalankan kewajibannya. Jika belum melakukan hal sama, jangan lemparkan hujatan padanya.
Sayang, apa susahnya memakai hijab apa kau tak takut dengan hisab? Berhenti memerkan mahkota berharga, memamerkan rambutmu pada setiap mata. Hijabmu menyelamatkan, bukan hanya kamu tapi saudara laki-laki dan juga ayahmu. Apa kau tega, hanya karena kamu, kamu memberatkan hisabnya. Memberinya dosa sebagai balasan atas kebaikannya. Sadarlah sayang dunia ini sebentar, dunia ini permainan, keindahannya hanya tipuan. Cukuplah, jangan lagi mengikuti nafsu syetan.
Pakailah hijabmu, sertakan ia dengan rasa malu, bekali ia dengan ilmu. Semoga menjadi jalanmu perbaiki masa lalu. Jika di perjalanan kamu merasa lemah, ingat jalan menuju Allah itu liku, Tapi kamu harus kuat dan juga mampu. Jika kau merasa belum baik karena hijabmu, pertahankan hijab itu, kemudian baikan lagi akhlakmu.
Artikel ini merupakan status Facebook di Grup Motivasi Hijrah Indonesia oleh Mama’ne Farah. Semoga bermanfaat dan jangan lupan untuk share.