Tak Ada Yang Sempurna, Karena Kita Tercipta Untuk Saling Menyempurnakan

  • Bagikan
Lupakan Mantan
Lupakan Mantan

Sebelum kamu hadir, aku selalu berusaha melakukan segalanya sendirian. Agar kamu tahu, bahwa terlihat kuat di depan banyak orang adalah salah satu hal untukku terus bertahan. Kamu tahu bukan, bahwa kebanyakan dari mereka seringnya meremehkan, tanpa mengenal kita begitu dalam. Kadang kala, aku akan menangis semalaman. Setelah seharian begitu lelah menahan diri untuk terlihat baik-baik saja. Bahkan memaksakan senyum yang mereka selalu minta. Hingga pada akhirnya, setelah lelah seharian, bahkan menahan diri sepanjang hari, menangis tersedu hingga tertidur seringnya membuatku akan kembali baik-baik saja keesokan pagi.

Lalu pada akhirnya kita bertemu, dengan cara yang tak pernah ku sangka sebelumnya. Aku bahagia, menemukanmu setelah perjalanan panjang yang melelahkan, dan seringnya buatku ingin berhenti bertahan. Aku menemukanmu, pada waktu dimana lelah meminta untuk merebah, dan penat meminta untuk di urai satu persatu. Hingga pesan pertamamu hari itu, berlanjut hingga hari-hari berikutnya hingga hari ini. Banyak hal yang bahkan telah kita lewati bersama. Dan menemukanmu, hingga detik ini masih berada di dekatku, adalah apa yang patut ku syukuri.

Baca Rekomendasi :   Seumur Hidup Itu Terlalu Lama, Jika Kamu Habiskan Bersama Orang Yang Salah

Awalnya Aku Takut Untuk Berbagi Denganmu, Tetapi Sikapmu Membuatku Yakin Untuk Mempercayakannya Kepadamu

Kamu datang di penghujung hariku yang melelahkan. Dengan senyum terbaikmu seperti biasa. Bahkan kadang kala aku tak mendengar langkah kakimu tiba. Aku tahu, hari itu kamu juga lelah seharian bekerja. Tetapi, kamu memilih datang, menemuiku karena pikirmu aku sedang tak baik-baik saja. Aku berusaha menutup rapat, karena aku tahu bahwa mempercayai orang baru sama saja seperti memasukkan ku ke jurang yang sama. Karena bisa saja, kamu seperti mereka yang pergi tanpa kata. Lalu akhirnya melukaiku dengan cerita yang pernah kita bagi bersama. Kamu yang tak pernah memaksa, tetapi hadirmu seringnya membuatku perlahan kembali merasa baik-baik saja. Hingga akhirnya waktu demi waktu kita lalui bersama, membuat kita saling percaya satu dengan yang lainnya.

Diterima olehmu hingga detik ini adalah hal yang perlu untuk terus ku syukuri hingga kini. Semakin lama kita bersama, kini kita saling menemukan betapa tak sempurnanya kita menjadi manusia. Kadang kala, ego dan emosi yang menyelimuti membuat kita saling memberi jarak, membiarkan waktu, mencoba untuk berpikir dengan sudut pandang baru. Lalu pada akhirnya, kita akan sama-sama kembali, memeluk dengan erat bersama dengan maaf dan perasaan yang kian hebat.

Baca Rekomendasi :   Hubungan Beda Agama; Lebih Mencintai Pencipta-Nya atau Ciptaan-Nya?

Terima Kasih Mengizinkanku Untuk Tetap Menjadi Diriku Sendiri. Semoga Perjalanan Kita Untuk Terus Bersama, Tuhan Berkenan Meridhoi

Aku sempat takut, tatkala kamu menemukanku begitu terlihat buruk, kamu menemukanku sebagai aku yang jauh dari anganmu, kamu memintaku untuk berubah menjadi seperti apa yang kamu mau. Menjadi orang lain yang seperti kamu mau walau nyatanya aku tak pernah nyaman dengan itu. Aku pernah merasa takut tatkala ku pikir, saat kamu tahu bahwa aku yang begitu tak sempurna, kamu melenggang pergi seperti yang telah terjadi sebelumnya.

Tatapi, pagi ini, aku masih menemukanmu disini. Masih ada untukku. Masih dengan senang hati menerimaku, dan perlahan membuatku menjadi lebih baik lagi tetapi tetap menjadi diriku sendiri. Diterima sebaik ini, dan di cintai sebaik ini, ku pikir tak akan pernah ku dapati lagi setelah banyaknya luka yang ku dapati.

Baca Rekomendasi :   Cemburu Itu Tanda Cinta atau Justru Ketakutan Kehilangan yang Berlebihan

Aku tak berani membayangkan jika pada akhirnya bukanlah dirimu yang akan kutemukan hingga penghujung usiaku nanti. Tetapi, aku tak punya kuasa besar untuk tetap menahanmu disisi. Jadi, biarlah Tuhan yang kini menentukan takdir. Entah akan seperti apa nantinya, terima kasih telah hadir dan bertahan. Aku berharap, semoga kamulah yang Tuhan ridhoi, untuk kita saling melengkapi, hingga akhir hayat nanti.

  • Bagikan
2 7

You cannot copy content of this page