Dear sahabatku, terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku. Terima kasih sudah selalu ada dikala senang dan sedihku. Terima kasih untuk sudah peduli dan mengerti akan diri ini. Ya, meskipun terkadang, tak jarang kita berdebat hingga diam-diaman beberapa hari. Saat diam-diaman itu terjadi, kita menjadi orang yang saling gengsi untuk memulai percakapan terlebih dahulu. Kita memilih untuk saling menunggu siapa yang bakalan mengatakan rindu. Sebab dibalik diamnya kita itu, kita memendam rindu yang teramat sangat.
Aku tahu, kita tak pernah benar-benar berdebat. Diamnya kita juga bukan karena marah yang teramat sangat. Kita begitu, karena ada beberapa hal yang terkadang tak sesuai dengan inginku, atau dengan inginmu. Lebih-lebih perihal mencintai seseorang. Kita selalu membela seseorang yang tengah kita dekati. Sampai-sampai, perkataan sahabat yang sejatinya benar, tapi tak di dengar. Ya, tapi itu lah yang namanya saat seseorang tengah jatuh cinta. Memang sangat sulit untuk menasehatinya.
Namun meskipun begitu, tak lama kita akan menjadi baik lagi. Dan melupakan apa yang sudah terjadi. Akhirnya kita sadar, bahwa sahabat itu memang lah segalanya. Sebab saat kita tersakiti, yang kita cari adalah sahabat yang selama ini menemani. Sahabat yang selalu siap sedia mendengar segala cerita mulai dari yang penting, hingga tidak penting sekali pun.
Sahabat, kau orang yang paling mengerti mengenai kondisi hati
Kita selalu bertukar cerita hampir setiap hari. Dan persahabatan ini juga berjalan cukup lama. Maka tak heran jika kita saling mengerti mengenai kondisi dan suasan hati masing-masing. Saat kau sedang tak baik-baik saja, meskipun kau berusaha menyembunyikan hal itu padaku, lagi-lagi aku bisa membacanya darimu. Dan begitu pun sebaliknya denganmu. Kau pun tahu saat aku sedang tak baik-baik saja atau menyembunyikan sesuatu.
Kita memang tak bisa saling berbohong dan menyembunyikan apa yang kita rasa. Sebab nantinya, pasti akan ketahuan juga. Mungkin itu lah alasan yang membuat persahabatan kita ini bisa bertahan lama dan sedekat ini. Sebab kita bisa saling mengerti dan memahami akan kondisi dan suasana hati. Kita saling mendukung antara satu dan yang lainnya.
Saat salah satu dari kita punya masalah, kita pun ikutan merasa sedang tak baik. Saat salah satu dari kita tersakiti, kita lah orang yang paling pertama marah dan kesal terhadap orang yang menyakiti itu. Kita saling menguatkan saat salah satu dari kita sedang tak baik-baik saja. Kita saling menjadi pendengar yang baik antara satu dengan yang lainnya.
Teruntukmu sahabatku, tetap lah menjadi sahabat yang aku kenal dahulu. Jangan pernah berubah apapun kondisimu. Jangan pernah berubah hanya karena ada seseorang yang tengah mendekati. Kita akan tetap bersahabat sampai kapan pun. Dan aku pun akan tetap menjadi aku yang kamu kenal dahulu. Jika ada yang mulai berubah, mungkin kita bisa sama-sama berbicara terkait apa yang kita rasa.