Jangan! Jangan mau jika ada seseorang yang memintamu menikahi dia apa adanya. Menikah, harus mencari yang ada apanya. Ada kebaikannya, sholehnya, dan lain sebagainya sesuai dengan kriteria masing masing. Sebab menikah, bukan sekedar aku dan kamu menjadi kita lalu pamer mesra di sosial media. Jauh dari itu, menikah adalah jalan panjang yang harus ditempuh untuk menuju Surga. Maka tidak bisa perjalanan panjang ini dimulai dengan apa adanya, harus ada apanya. Ini adalah prinsip sebelum menikah.
Namun nanti, setelah menikah barulah kita harus menerima pasangan kita apa adanya. Baik lebih dan kurangnya. Intinya, sebelum menikah carilah yang ada apanya. Sesudah menikah terimalah pasanganmu apa adanya.
Jika nanti kita menikah, berhati hatilah dengan sosial media, sebab darinya banyak potensi keburukan yang seringkali tanpa sadar akan kita lakukan.
Sebagai lelaki, aku diminta menundukkan pandangan. Di dunia nyata, mungkin saja aku bisa. Tapi di sosial media, tanpa sadar bisa jadi aku asik melihat banyak wanita yang mungkin saja tidak disengaja. Namun, pada akhirnya asik berlama lama. Sebagai wanita, kamu diminta untuk tidak memasukkan lelaki lain ke dalam rumah tanpa izin aku suamimu. Di dunia nyata, mungkin itu mudah saja. Tapi di sosial media, tanpa sadar bisa jadi kamu sering melihat lelaki lain yang mungkin saja aku suamimu tidak ridho jika kamu melihatnya.
Bukan tidak boleh, aku hanya meminta kita sama sama berhati hati. Jangan sampai, aku dan kamu lebih mengagumi dan menghabiskan waktu melihat mereka yang sering lewat di beranda sosial media. Aku dan kamu, harus terus memupuk cinta, kita berdua manusia nyata, maka jangan sampai nanti, sosial media lebih membuat kita nyaman, daripada saling bertukar cerita di antara kita berdua. Jika nanti kita menikah, mari sama sama sepakat, bermain sosial media hanyalah selingan dan sarana mencari ilmu dan informasi. Yang harus sering kita lakukan adalah, menghabiskan banyak waktu berdua. Benar benar berdua, tanpa gangguan lain termasuk sosial media.