Setiap orang tentunya pasti akan berada di fase lelah, saat apa yang ia lakukan seakan tak dihargai. Saat ia yang selalu menjadi orang yang memahami, tapi tak tak pernah di pahami. Hey! Hubungan itu harus saling melengkapi. Bukan malah sendiri sendiri. Atau malah salah satunya saja yang berperan.
Hubungan seperti itu malah tak akan bertahan lama. Sebab ia yang biasanya selalu menjadi orang yang berperan dalam hubunganmu itu, lama-lama pastinya juga akan merasa lelah. Terlebih lagi saat apa yang ia lakukan seakan tak pernah dihargai. Seakan dianggap ia tak pernah melakukan apa-apa. Kini mungkin ia bisa saja bertahan. Tapi, nanti? Kita tak pernah tahu akan hati seseorang. Kita tak pernah tahu batas kesabaran dan rasa lelah seseorang itu sampai mana.
Hubungan itu harus saling melengkapi, bukan malah berjalan sendiri-sendiri
Maaf jika kini aku mulai merasa lelah. Maaf jika kini aku mulai tak peduli lagi. Aku merasa bahwa selama ini hanya aku saja yang selalu memahamimu. Aku merasa bahwa kau tak pernah mau mengerti akan diriku ini. Aku merasa bahwa kau tak lagi bisa menghargai hatiku.
Aku memang menyayangimu, tapi bukan berarti harus aku saja yang berperan di dalam hubungan ini. Aku juga ingin kau bisa mengerti aku sebagaimana aku mengerti kamu. Bukan aku saja yang bisa memahamimu. Bukankah saling mengerti dan memahami adalah salah satu kunci hubungan bisa baik-baik saja? Jika itu tidak mampu untuk kita berdua lakukan, bagaimana mungkin kedepannya hubungan kita akan berjalan baik-baik saja?
Seharusnya kita berdua bisa saling melengkapi. Seharusnya kita bisa berjalan saling beriringan. Bukan malah sendiri-sendiri seperti saat ini. Aku tidak lagi bisa menahan perasaanku ini. Aku seakan sudah tak lagi bisa paham dengan jalan pikiranmu, dengan sifatmu ini. Aku sudah mulai lelah. Dan mungkin, aku tak akan lagi menjadi orang yang terus-terusan mengalah.
Rasa sayangku padamu seakan tak kau hargai. Kau hanya ingin disayangi saja. Tapi tak tahu bagaimana caranya menyayangi. Kau hanya ingin dicintai saja. Tapi lupa untuk memberikan cinta juga. Siapapun orangnya, dan sampai kapanpun itu, jika ia terus-terusan menjadi orang yang dominan dalam berperan, pasti juga akan merasakan lelah juga.
Jika menurutmu menyayangi tak harus mengharapkan hal yang sama terjadi, lantas untuk apa kita menyebut itu menyayangi, tapi nyatanya salah satu dari kita merasa tersakiti? Bukankah itu malah terkesan membohongi diri sendiri? Menyayanginya harusnya sama-sama saling melengkapi. Sama-sama harus bisa paham satu sama lainnya. Agar tak ada yang merasa terluka, juga kecewa sebab merasa tak dihargai oleh pasangan sendiri.