Udah akhir tahun lagi dan belum nampak tanda-tanda jodoh akan mendekat, atau sekedar kode kalau hati akan jatuh. Mungin masih asik dengan diri sendiri, keluarga, dan para sahabat yang selalu membuat hidup ini penuh warna. Mungkin masih terlalu focus dengan belajar atau mengejar apa yang menjadi cinta-cita. Mamah, papah, dan kalian yang aku sebut dengan keluarga, aku rela menunda bahagiaku untuk kalian dahulu.
Nampaknya belum ada tanda-tanda jodoh akan datang, fiks tahun ini masih jomblo. Masih sendiri dengan segala rutinitas harian yang kadang terlihat seperti orang yang menutup diri. Tapi sejatinya hati ini sudah ingin memiliki sahabat untuk berbagi canda, berbagi cerita, menghabiskan hari-hari sampai menua nanti. Adakah jodohku di tahun ini, apakah sengaja Allah simpan di tahun depan atau tahun-tahun berikutnya.
Aku Bukanlah Orang yang Pemilih-Milih, Hanya Saja Takdir Tak Pernah Berpihak.
Aku bukanlah orang yang rumit mengartikan sebuah cinta, hanya butuh keseriusan dan kesetiaan. Tidak harus yang ini dan itu, harus ini dan harus itu. Karena biarkan aku mencintaimu karena Allah, bukan karena sesuatu yang kau miliki dan akan hilang.
Aku selalu optimis memandang hidup, mungkin tahun ini adalah tahun-tahunku bersama keluarga dan para sahabat. Sebelum dipertemukan dan dipersatukan dengannya, dia yang akan membuatku jatuh cinta berulangkali dan tidak akan pernah hilang. Biarkan di tahun ini aku memantaskan diri untukmu, untuk bisa bersamamu di tahun-tahun berikutnya.
Mungkin Tahun 2019 Jodohku Belum Ditemukan, Semoga Tahun 2020 Kita Sudah Disatukan. Amin.
Jodohku, mungkin tahun ini kita belum ditakdirkan untuk bertemu. Tapi yang aku tahu kau adalah sepenuhnya miliku, tidak akan terganti dan tidak akan pernah tertukar. Jodohku, aku minta padamu untuk menenuiku di tahun depan, itu pun kalau kau siap dan mantap. Karena aku sudah mulai tidak bisa menahan rasa rindu yang kian hari kian besar.
Yang harus kau tahu di sana, aku menunggumu dengan harap bersama sepotong hati yang akan kau sempurnakan. Cinta, tunggulah aku.