Sudah tahu ujungnya pasti akan ditinggalkan, masih saja dijalani. Sudah kebaca akirnya pasti diduakan, tetap saja dijabani. Sudah bisa ditebak ending-nya pasti menyakitkan, kenapa malah diteruskan dengan senang hati? Tak bisa dihindari lagi, jadinya pasti galau dan sakit hati. Uring-uringan, stress, malas makan dan malas mandi. Tak kan pernah harmonis suatu hubungan yang berbeda kontras bak langit dengan bumi.
Bukankah dari dulu engkau sudah menyadari?
Entah mengapa engkau memilih jalan bodoh ini, jalan kekecewaan dan patah hati.
Bagaimana aku bisa menjadi lebih kuat kalau aku tak pernah sakit hati? Dengan mengalami rasa takut, aku belajar menjadi lebih berani. Aku jauh lebih bijaksana setelah patah hati berkali-kali. Penolakan dan tak dianggap menjadikanku lebih matang dan percaya diri! Lagipula aku tak pernah mencari masalah, karena aku cukup tahu diri.
Kekecewaan dan sakit hatilah yang menemukanku, aku tak pernah menjalani jalan mereka sama sekali. Biarkan sajalah, lagi pula aku kecewa dan sakit hati menandakan aku masih hidup sampai saat ini. Dan jikalau aku sudah tidak pernah lagi merasakan sakit dan kekecewaan, bukankah itu tandanya aku sudah mati?
Karena Hidup Memang Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan dan Semudah Quote Dari Mario Teguh.
Hidup tak semudah cocote Mario Teguh” kata generasi millennial. Memang benar, kadang kita berharap banyak tapi apa yang kita dapatkan sangat jauh dari harapan. Kita sudah bekerja, berdoa, berusaha maksimal, tapi yang kita peroleh ternyata sangat mengecewakan.
Dunia memang sering mengecewakan, dan khabar baiknya; dunia, kehidupan, teman-teman, pergaulan, akan tetap terus mengecewakan. Mereka tidak berubah, kitalah yang harus berubah menjadi lebih kuat, strong, dan tahan banting menjalani kehidupan yang keras ini. Wah, pesimis sekali kelihatannya! Tidak juga. Kita hanya perlu sedikit mengubah sudut pandang, mengubah cara berpikir saat hal-hal yang tidak baik dan yang tidak kita harapkan terjadi.
Gagal dalam karir atau bisnis adalah saatnya berhenti sejenak dan introspeksi diri dimana kekurangan diri yang paling fatal, sehingga saat memulai yang baru tidak terjatuh ke lobang yang sama dua kali. Diputuskan saat lagi sayang-sayangnya membuktikan kualitas dirinya yang minus dan tidak layak untuk kita, akan segera ada yang lebih baik dari dia.
Aku jomblo, tua, dan bau! Hei, banyak yang lebih buruk dariku dan banyak yang menginginkan keadaanku yang sekarang ini. Aku hanya perlu sedikit memoles diri dan memancarkan sisi cemerlangku kepada dunia. Saatnya beraksi, show time!! Aku sendiri, sedih, depresi dan kesepian! Matahari juga sendiri, tapi sanggup memancarkan terang ke seluruh penjuru semesta. Aku akan segera mandi, memakai pakaian terbaikku, parfum kesukaanku, dan segera berlari menikmati apa yang kumaui.
Aku bokek, tak punya duit sepeserpun! Ya, tapi aku punya hidup, kesehatan, dan akal. Aku punya otak dan tenaga yang bisa kupakai berusaha mendapatkan uang. What not kill us makes us stronger! Ayolah, hidup hanya sekali, terlalu sayang jika habis dipakai untuk bersedih menyesali diri. Bangun dan bangkit, kencangkan tali pinggangmu, ayo kita menari!
Artikel ini merupakan tulisan dari instagram.com @the.ucox dalam acara 30 hari bercerita. Dan tentunya sudah melalui izin beliau. Admin hanya mengubah judul saja.