Berpisah Itu Mudah, Tetapi Kenangan Yang Membuatnya Sulit Untuk Melangkah

  • Bagikan

Pertemuan kita terjadi dengan cara yang tak disangka-sangka. Berawal dari sebuah keteledoranku yang lupa, akhirnya cerita kita bermula. Segalanya terjadi begitu saja. Dengan cara yang teramat baik. Hingga aku lupa, mungkin saja semesta sedang bercanda. Menghadirkanmu seperti orang-orang yang pernah datang pada kesempatan sebelumnya, lalu meninggalkan luka lebih dalam dari apa yang pernah ku duga sebelumnya.

Cerita kita mungkin tak sama dengan kebanyakan lainnya. Ada hal yang perlu kita tutupi, karena masa lalu yang rasanya masih menghantui. Mungkin, cara awal kita menjalani ini salah. Bukan dengan keterbukaan yang seharusnya karena takut menyakiti satu dengan lainnya. Menutup mata karena hati kadang masih berkenan menerima, dan memaafkan kecewa yang kadang tak lupa menyapa sesekali diantara kita. Hingga pada akhirnya, kita selalu memilih untuk memberi maklum, lagi dan lagi, karena tak ingin biarkan hati kembali hampa jika salah satu diantara kita memilih pergi meninggalkan luka.

Baca Rekomendasi :   Jomblo Bukan Berarti Kesepian, Pacaran Pun Tak Selalu Bahagia

Jatuh Cinta Kepadamu Membuatku Gila. Pun Bersamamu, Banyak Hal Gila Yang Ku Dapat Pada Akhirnya

Segalanya terjadi begitu cepat. Perbincangan kita yang sering membahas apa saja. Kamu yang sering menjadi pendengar terbaik dari seorang yang sering ingin punya teman cerita yang menyenangkan, dan setiap waktu sempit yang kita temukan terasa begitu spesial walau berlalu dengan banyak hal sederhana yang seringnya kita lakukan bersama. Menyadari waktu kita yang tak pernah lama, membuatku menghargai setiap detail yang kita miliki adanya. Tanpa gangguan, tanpa distraksi. Hanya ada kamu dan aku di tempat yang sama. Menghabiskan waktu bersama dengan apa yang ada.

Jatuh cinta lagi sejak sekian lama, sejak mengalami luka yang begitu terasa dalam membuatku kini menjadi gila. Setidaknya itu yang mereka bilang. Karena nyatanya, aku tak diam saja. Walau mereka bilang, perempuan hanya perlu menerima, tetapi denganmu aku ingin mengusahakan bersama. Berjuang semampu kita sebagaimana kapasitas yang ada. Hingga setiap waktu yang terlalui, seringnya membuatku lupa, bahwa perjalanan rasa kita, menghantarkanku pada banyak hal tak terduga lainnya. Temukan banyak kesempatan baik yang kadangkala datangnya darimu juga. Dan masih temukanmu yang menjadi tempat berbagi cerita apapun yang terjadi di setiap perjalanan yang kita punya.

Baca Rekomendasi :   Saat Ini Kita Memang Teman, Tapi Bolehkah Aku Mengenalimu Lebih Dalam?

Sayangnya, Semesta Memang Senang Bercanda. Hingga Dengan Segera Ia Menyudahi Waktu Kita Bersama

Bersamamu aku belajar menunggu dengan tenang walau sulit dilakukan. Bersamamu aku berusaha berbaik sangka disetiap sibuk dan waktumu yang sering hilang. Bersamamu ada maaf yang tak pernah habis, ada pemaafan yang tak pernah bosan, dan ada peluk yang masih sama hangatnya untuk menyambutmu kembali seperti sedia kala. Hingga segalanya menjadi sebuah kebiasaan. Lalu, aku kemudian terlena, pada mimpi-mimpi lama yang kini ku bangun ulang karena rasa percaya kepadamu. Bahwa kali ini, tak akan lagi ada residu luka yang ku terima, atau mungkin kehilangan yang begitu terasa menyiksa.

Baca Rekomendasi :   Menanti Kepulanganmu Atau Menunggu Kematianku Sendiri

Mungkin, perjalananku memang belum boleh berhenti di kamu. Dengan segalanya yang datang tiba-tiba, tanpa persiapan sebelumnya, aku harus menerima apa yang sebenarnya terjadi diantara kita. Sakit yang ada, luka yang dulu kini bertambah dengan segera, sesak yang tiada kira sering datang setiap harinya. Aku seperti kehilangan keseimbangan saat segalanya terjadi begitu saja. Lalu, kupikir semesta juga inginkanku untuk berhenti saat itu juga. Tetapi ternyata ia masih memintaku hidup sebagaimana mestinya. Menjalani hari walau kini harus kembali terseok seperti sedia kala. Bersama luka yang terus menggerogoti diri disetiap kesempatan yang ada. Aku kini harus terbiasa, pada perpisahan denganmu yang meninggalkan banyak cerita berharga. Yang tentunya membuatku tak mudah untuk melupa. Tetapi, sedikitpun aku tak pernah menyesali pernah ada cinta diantara kita.

  • Bagikan
2 7