Sendiri saja, aku tidak mengapa. Mampu masih berjalan walau tanpa kehadiranmu disampingku seperti kala itu. Jangan mengusik kesendirianku ini. Di hidupku namamu telah hilang dan melayang bersama sejuta kenangan serta kerinduan.
Berbagai bentuk harapan yang pernah direncanakan, biarlah runtuh perlahan karena ketidakpastian. Kesendirianku ini hanya sementara. Alu juga tak mampu mengarungi kehidupan ini dengan kedua tanganku. Aku butuh genggaman tangan dari seseorang yang nantinya menemaniku melangkah bersama meraih tempat yang paling indah yaitu surga-Nya.
Tapi seseorang itu tidak aku lihat dalam dirimu. Melainkan seseorang yang tidak pernah meninggalkanku karena semua kekuranganku. Seseorang yang begitu memuliakanku di dalam hidupnya. Sekali lagi, itu bukan dirimu.
Sendiri saja, aku mengikhtiarkan ketetapan-Nya di dalam kesendirianku. Jika dengan kesendirian ini mendekatkan ku pada-Nya, maka dengan kesempatan ini aku ingin selalu melangitkan namamu di dalam doa terhebatku. Aku berharap agar kelak dipersatukan bersama orang yang juga mendekatkan dirirnya kepada Allah. Yakinlah, sementara sendiri menata hati pada Ilahi.