Aku pernah jatuh cinta berkali-kali, tapi hati ku patah berkali-kali pula. Ada yang menjalin hubungan manis di awal namun pada akhirnya meninggalkan luka yang mendalam. Bukan aku yang banyak keinginan terhadap dia, hanya saja mungkin kami ditakdirkan hanya untuk dipertemukan namun akhirnya dipisahkan.
Klise mamang, ada yang bilang setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Benar adanya, aku juga sering merasakannya. Kehilangan dia yang sedang kusayang, dengan mudah berpaling ke lain hati. Hingga akhirnya aku hanya bisa menerima dengan lapang dada sambil terus mencari pengganti dan memperbaiki diri.
Aku Percaya, Akan Ada Saatnya Kamu Akan Dipertemukan Dengan Jodohmu Dengan Jalan Tak Terduga.
Kamu percaya bahwa jodoh itu adalah rahasia dari Allah, hanya dia yang mengetahui hamba-Nya akan berjodoh dengan siapa saja. Benar adanya, dan kita tidak bisa mengetahuinya. Tapi bukankah ada juga bahwa dia merupakan jodoh yang dikirimkan oleh Allah untukmu.
Sebenarnya sudah jelas dalam tanda-tanda yang diberikan oleh-Nya dengan siapa kita sekiranya berjodoh. Bila belum percaya, coba saja perhatikan tanda-tanda dia akan menjadi jodohmu. Bila ada diantaranya, maka pastikan kamu mengejarnya dengan samakin giat dan meminta restu kedua orang tuanya dan tentu saja jangan lupa berdoa selalu kepada Allah.
Bila Memang Dia yang Kamu Sayang Sudah Ada Di Dekat Mata, Lantas Buat Kamu Berlama-Lama Tak Memberikan Kepastian.
Rasanya kamu dan dia sudah saling sayang, tapi masih belum pembicaraan ke yang lebih serius lagi. Padahal jika kalian masih begitu saja, bisa jadi nanti salah satu dari kalian akan bosan dan lalu ada yang ditinggalkan dan tersakiti.
Bukannya salahnya pergi meninggalkanmu, jika ada yang lebih duluan memberikan kepastian dengan penuh tanggungjawab. Bahkan dia juga memberi rasa nyaman lebih dari yang kamu berikan, sungguh dia akan berpaling darimu dan kamu pun menderita kembali lagi.
Aku Tak Berharap Kepadamu, Aku Hanya Berharap Kamu Selalu Ada Disampingku.
Jika semuanya sudah kuberikan kepadamu dengan tulus, dan memintamu kepada orang tuamu juga. Namun sampai sekarang kamu tak memberi kepastian, biarlah aku setia menanti jawabanmu, aku berharap memang tidak mengecewakanku. Bila kamu sudah memilihku sebagai pendamping hidupku, ku tak banyak berharap padamu. Karena cukup bagiku menghabiskan sisa hidupku bersamamu hingga rambut memutih.
Hanya itu impian sederhanaku, hidup bahagia bersamamu kelak saling mencintai dengan tulus dan menerima kekurangan masing-masing.