Mungkin saat ini kamu merasa sangat berharga karena aku selalu ada untukmu. Selalu memberikan perhatian yang tulus yang kupunya, selalu mengutamakan kamu dibandingkan dengan diriku sendiri. Sebenarnya, ini kulakukan karena memang aku sangat mencintaimu. Kadang aku berpikir, apakah aku bisa hidup tanpamu. Jadi tolong tolong hargai kehadiranku sebelum kepergianku menyadarkanmu betapa berharganya hadirkmu di hidupmu.
Jangan pernah menyia-nyiakan perasaanku ini. Sekali dua kali kamu menyakiti dan tak peduli, mungkin aku masih bertahan. Tapi jika memang kamu merasa seperti tak membutuhkanku, atau hanya sebagai pelampiasanmu saja. Maaf aku tak bisa selamanya seperti ini. Dan kelak ada masanya, aku pergi meninggalkanmu, karena kamu tak pernah memintaku untuk tetap bersama.
Untukmu yang Saat Ini Menemaniku, Semoga Saja yang Kuasa Mentakdirkan Kiita Selalu Bersama. Bukan Untuk Sementara Tapi Selamanya.
Jujur kuakui dari lubuk hatiku, sesungguhnya aku ingin kebersamaan kita yang sekarang akan berakhir ke pelaminan dan hidup bahagia bersama. Kamu yang selalu bersedia menemaniku dalam suka dan duka, kuharap itu memang tulus dari dirimu. Bukan hanya sekadar karena merasa iba dan tak ada cinta sama sekali.
Aku selalu memohon kepada Allah, semoga kita dipersatukan dalam ikatan suci yang bernama pernikahan. Aku juga ingin selalu bisa membahagiakanmu seperti orang tuamu yang selalu membahagiakanmu. Dan satu lagi, aku sadar betul bahwa menikah bukan hanya menyatukan aku dan kamu tapi tentang keluarga kita juga.
Meski Kamu Telah Menyakitiku Berkali-Kali, Menggoreskan Banyak Luka Dihati Tapi Aku Tak Pernah Sekali Membencimu Melainkan Mencintamu Setulus Hati.
Katanya cinta dapat membutakan segala-galanya, termasuk orang yang pernah menyakiti tetap saja kita tak bisa melepaskannya begitu saja. Berharap dia berubah dengan ketulusan cinta yang selalu kita berikan. Namun, nyatanya dia tetap saja masih menyakiti berkali-kali, meski kadang dia juga berbalik mencintai.
Sebenarnya bisa jadi perasaan ragu masih menempel pada dirinya. Sehingga masih susah menerima cinta yang diberikan. Atau memang ada luka masa lalu yang belum sembuh seutuhnya, karena pengalaman cinta yang tak selalu memihak. Jadi jika memang mencintai, tak perlu dicintai kembali kadang sudah membuat hati senang.
Meski Kadang Aku Berpikir, Sebenarnya Aku Tak Pantas Bersamamu Karena Kamu Mempunyai Paras yang Uwwu. Sedangkan Fisikku Bagaikan Butiran Debu.
Melihatmu saja senyum sudah membuat kakiku gemetaran, apalagi mnegobrol santai bersamamu. Rasanya dunia sangat adil, Tuhan mengenalkanku denganmu yang mempunyai paras yang cantik, wajah yang menawan dan tutur kata yang sopan. Kadang aku mulai berpikir, apakah aku pantas hidup bersammu yang mempunyai paraas yang uwwu?
Meski sebenarnya aku sangat tahu, bahwa harta bisa dicari, fisik bisa dipoles tapi hati yang tulus tak bisa direkayasa. Aku sangat berharap, bila memang cinta yang kamu berikan berasal dari hati yang tulus juga.