Galau karena cinta? Galau karena belum ketemu pasangan atau mungkin terlalu banyak pilihan? Maka berdoalah, ikhtiarkan lewat sepertiga malammu, juga istikharahmu. Yakinlah saat kamu menjemput jodohmu di sepertiga malammu, berusaha memantaskan diri, menjaga hati dan pikiran sampai jodoh menghalalkan. Maka kamu akan mendapatkan jodoh terbaik yang tidak hanya menemani ibadahmu di di dunia, namun dipersatukan kembali di Jannah kelak.
Dan saat kamu bingung karena ada yang mengusik hatimu, perasaan yang mulai menganggu tidur dan aktivitasmu. Maka jika dia memang yang terbaik, istikharahkan pilihanmu, yakinlah bahwa dengan istikharah, memantapkan pilihan dengan petunjuk Allah, akan menghindarkanmu dari pilihan yang salah dan merugikan nantinya.
Intinya kamu harus yakin bahwa yang baik pasti dapat yang baik, dan setiap makhluk Tuhan diciptakan berpasang pasangan.
Temui Cintamu Di Sepertiga Malammu, Pasrahkan Saja Jodohmu Pada Allah. Tugasmu Memantaskan Diri dan Menjaga Diri Sampai Halal.
Kamu harus yakin bahwa Allah SWT sudah menyiapkan jodoh yang terbaik untukmu, tinggal bagaimana kamu memantaskan diri sebelum mendapatkannya kelak. Ibarat kata, jika kamu ingin mendapatkan yang baik, maka kamu harus memperbaiki dirimu terlebih dahulu. Karena dasarnya jodoh adalah cerminan diri.
Dan pasrahkan saja pada Allah, tidak perlu mendahuluinya, dengan mengajak pacaran seseorang atau memberi harapan, percayalah kamu atau dia akan kecewa akhirnya, juga memutuskan tali sillaturahmi yang harusnya dijalin dengan baik. Jadi cukup mintalah pada Tuhanmu disepertiga malammu, mohonlah kepadaNya, curhatkan semua keluh kesahmu dan yakinlah segera Allah akan menunjukkan yang kuasa dan kasih sayangNya.
Tahukah kamu bahwa namamu selalu kulangitkan dalam doa-doa panjangku. Kali ini aku ingin bertanya, bolehkah ku pinjam namamu? Untuk kusebut disepertiga malamku.
Tidak Perlu Galau Saat Jodoh Belum Terlihat, Karena Lebih Baik Terlambat Daripada Salah Pilih Pasangan
Fakta, banyak sekali pasangan yang berakhir pada perceraian dengan berbagai sebab, mulai dari KDRT, masalah ekonomi dan hal lainnya yang membuat pernikahan terpaksa kandas. Padahal, setiap orang pasti ingin menikah sekali dalam hidupnya, tidak menginginkan adanya perceraian ataupun perpisahan.
Namun, ternyata banyak yang ternyata salah pilih pasangan, sehingga pernikahan yang diharapkan SAMAWA ternyata harus berakhir begitu saja. Oleh sebab itu, tidak perlu galau saat jodoh belum datang, karena lebih baik terlambat daripada menyesal kemudian. Lagian kamu harus tahu bahwa tidak ada yang namanya terlambat menikah, semunya sudah Allah atur jalannya.
Dan Saat Ada Yang Istimewa Di Hatimu, Maka Lebih Baik Istikharahkan Pilihanmu. Bagaimanapun Kita Tidak Ingin Salah Dalam Memilih, Jadi Lebih Baik Allah Yang Pilihkan
Salah dalam memilih pasangan, merasa tertipu adalah suatu yang sering terjadi dalam pernikahan. Karena banyak sekali hal yang ternyata tidak terlihat dari pasangan saat masih ta’aruf atau berpacaran. Kebanyakan hal itu, biasanya adalah beberapa kekurangan pasangan seperti sifatnya yang pemalas, egois dan main kasar, yang berusaha disembunyikan. Sehingga setelah menikah banyak yang merasa kaget dan tidak terima.
Oleh sebab itu, karena mata manusia punya batasan, kamu tak pernah benar benar tahu niat, watak dan isi hati seseorang yang akan menikahimu. Maka lebih baik istikharahkan terlebih dahulu. Biarkan Allah yang memberi petunjuk dan yakinlah, bahwa pilihanNya adalah yang terbaik.
Terpenting Kamu Sudah Berusaha Beriktiar Dengan Memantaskan Diri Dan Berdoa. Bagaimanapun Jodohmu, Kurang Lebihnya, Terimalah Dengan Ikhlas Dan Lapang Dada.
Yang terbaik menurut kita memang belum tentu terbaik menurut Allah. Jadi jangan berpikir buruk terlebih dahulu kepada pasangan yang Allah jodohkan kepada kita. Dia pasti mempunyai kurang dan lebih, begitupun diri kita sendiri. Yang terpernting, pasangan kitapun berusaha menjadi lebih baik lagi dan mau bersama sama diajak untukk beribadah dan berjuang untuk masa depan.
Apapun kurang dan lebihnya terimalah dengan lapang dada, selama masih bisa ditoleransi dan tetap memenuhi tanggung jawabnya. Karena baik dan buruk itu bukan pada fisik ataupun harta, tapi lebih ke sifat, watak, agama dan tanggung jawabnya.