Banyak sekali yang beranggapan ketika hidupnya terlampau rumit, menikah dijadikan solusi untuk meyelesaikan masalah hidupnya. Mereka mungkin lupa, bahwa menikah itu tidak melulu perihal enaknya berumah tangga. Memikirkan enaknya tinggal sudah serumah, apa-apa kini bisa selalu berdua, dan hal-hal menyenangkan lainnya setelah menikah. Karena kelak ketika kamu menikah, masalah juga tentunya akan tetap ada dalam hidupmu.
Ketika kamu menjadikan menikah sebagai solusi dari masalahmu, percayalah bahwa kelak ketika kamu menikah nanti, kamu tidak akan bisa bersikap dewasa dalam menyelesaikan permasalahan rumah tanggamu. Sebab yang ada dalam pikiranmu menikah itu menyenangkan seperti apa yang sering orang-orang yang sudah menikah pamerkan. Tapi kamu lupa, bahwa ada hal lain dari hidup berumah tangga yang tidak mereka perlihatkan ke-publik.
Ya, seperti halnya saat pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi dalam rumah tangga mereka. Tentunya tak ada satu pun orang yang ingin memperlihatkan keburukan dari rumah tangganya. Pastinya sebisa mungkin mereka berusaha untuk menutupinya.
Saat menikah nanti, kamu akan melihat sisi lain dari pasanganmu yang mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya
Saat sudah hidup bersama dan di dalam atap yang sama, akan ada banyak hal dari dirinya yang mungkin selama ini belum pernah kamu ketahui saat dekat dengannya. Pun begitu sebaliknya, ada hal dari dirimu yang selama ini pasanganmu belum ketahui. Entah itu kebiasaan-kebiasaan baik, maupun kebiasaan-kebiasaan buruk yang mungkin belum bisa kamu terima, dan tak jarang bisa menjadi penyebab timbulnya masalah-masalah kecil dalam rumah tanggamu.
Karena apa? Karena kamu yang mungkin belum terbiasa dan belum sepenuhnya mengenal pasanganmu. Itulah kenapa menikah itu adalah ibadah seumur hidup dan belajarnya pun seumur hidup. Jadi jangan berpikiran bahwa banyak hal ketika menikah itu yang menyenangkan, sampai kamu lupa bahwa ketika sudah menikah nanti juga ada hal-hal yang kurang menyenangkan yang harus dan bisa kamu lalui dalam berumah tangga.
Menikahlah ketika kamu merasa siap lahir dan bathin. Bukan saat kamu merasa menikah adalah solusi dari permasalahan hidupmu
Menikah itu juga butuh kesiapan. Bukan hanya kesiapan financial saja, namun mentalmu juga harus siap ketika hidup berdua nanti. Sebab ketika permasalahan muncul, kamu tahu bagaimana untuk mencari solusi dan bersikap terhadap problem rumah tanggamu itu. Karena jika kamu tidak tahu atau tidak mampu dalam menyelesaikan masalahmu, yang dikhawatirkan permasalahan rumah tanggamu akan semakin runyam, yang bisa berdampak pada retaknya rumah tanggamu itu.
Jadi, akan lebih baik kamu menikah saat kamu merasa siap secara lahir dan bathin. Karena ketika kamu sudah siap secara lahir dan bathin, kamu tidak hanya berpikiran mengenai kondisi menyenangkan setelah menikah saja. Tapi kamu juga sudah siap menghadapi kondisi terburuk setelah menikah nanti. So, Stop deh, berpikiran bahwa menikah itu adalah solusi dari permasalahanmu!
Yang namanya hidup pasti akan selalu menemukan masalah. Namun bagaimana kamu bisa bangkit dan tidak menyerah
Hidup sebagai orang yang belum menikah, maupun hidup sebagai orang yang sudah menikah itu sama-sama akan menemukan masalah. Selama kita hidup, permasalahan itu pasti akan datang menghampiri. Dan itu semua tergantung bagaimana masing-masing kita menerimanya. Apakah kita akan menjadikan masalah sebagai beban hidup, atau akan menjadikan masalah sebagai pelajaran dalam hidup. Kedua-duanya punya pengaruh sendiri-sendiri.
Ketika kamu menjadikan masalah sebagai beban hidup, maka kamu akan selalu diliputi dengan ketidak bahagiaan dan merasa hidup ini tak adil. Namun, ketika kamu menjadikan masalah sebagai pelajaran dalam hidup, dari sana lah kamu banyak belajar perihal hidup ini seperti apa. Belajar dari kesalahan yang sudah pernah kamu lakukan misalnya, sehingga tak lagi mengulangi kesalahan yang sama.
So, ingatlah! Bahwa menikah bukanlah solusi dari permasalahanmu. Tapi bangkitlah dan jangan menyerah agar kamu bisa melewati ujian hidupmu itu. Dan menikahlah saat kamu merasa siap secara lahir dan bathin, agar bahagia berumah tangga bisa kamu rasakan. Dan ingatlah juga, menikah bukan hanya menyatukan aku dan kamu tapi tentang keluarga kita juga.