Kamu adalah alasan aku untuk bertahan dan tetap berjuang. Kamu adalah alasan saat aku berani mengubah mimpi, dan hanya fokus untuk membahagiakan dan memberikan segalanya untukmu. Kamu adalah alasan, aku menerima segala rasa sakit dan perih, bahkan membuatku tampak seperti orang bodoh dihadapan setiap orang.
Namun, begitulah diriku dan rasa cinta yang mampu kuberikan padamu. Begitulah, aku memaknai sebuah perasaan yang meluap di hatiku. Dan begitu pula caraku melampiaskannya kepadamu. Kujadikan kamu alasan untuk segalanya dalam hidupku.
Jadi mengertilah, pahami diriku yang mungkin sedang sakit, pahamilah bahwa aku sedang buta akan cintamu. Aku membutuhkan dirimu, sebagai penunjuk, sebagai penopang dan sebagai arahan agar aku tak salah dalam melangkah atau mengambil keputusan. Aku butuh kamu baik dari sisi terbaik maupun terburukmu, karena kamu adalah segalanya bagiku.
Meskipun Kuakui Kadang Aku Harus Menangis dan Berpura Pura Bahagia, Namun Saat Melihat Senyummu Dan Caramu Menghargaiku, Aku Benar Benar Bangga Pada Diriku Sendiri.
Tidak ada yang lebih kuinginkan dalam hidupku, selain memastikan bahwa bersamaku, kamu akan merasa bahagia dan nyaman. Tidak ada yang lebih membahagiakanku, selain kupastikan bersamaku kamu bisa bahagia.
Meskipun, untuk semua itu, aku harus bekerja keras, aku harus mengorbankan banyak hal. Juga, menyembunyikan luka, rasa sakit dan perih yang kudapatkan. Aku pun siap untuk tetap tersenyum untukmu dan tidak peduli pada segala kesedihan yang ada di belakangku.
Jadi hargailah aku, sedikit saja, sebisa yang kamu inginkan, cukup hanya dengan senyummu saat menatapku. Aku sudah merasa bangga dan bahagia pada apa yang telah kuperjuangkan. Aku bertahan karena suatu alasan yang ku yakin pantas diperjuangkan.
Saat Kujadikan Kamu Alasan, Aku Sudah Siap Pada Konsekuensinya. Baik Itu Hal Terburukmu Juga Segala Kekuranganmu
Aku menyadari, bahwa saat aku telah setuju untuk menjadikanmu alasan untuk hidupku. Maka akupun harus bersiap pada semua resiko yang akan aku tanggung. Mulai dari menerima dengan sepenuh hati segala kekuranganmu, dan memahami sisi terburukmu.
Tapi, seperti yang telah aku sampaikan, bahwa aku tidak peduli. Tidak peduli pada segala konsekuensi itu, tidak peduli pada kekurangan atau keburukanmu. Bagiku, Aku hanya ingin menjadi seseorang yang paling tulus untukmu dan kamu menyadari akan hadirku. Kamu tahu bahwa dimanapun kamu berada, akan selalu ada aku disisimu, sebagai tempatmu untuk pulang ataupun berteduh saat Hujan
Sehingga Biarkan Aku Mencintaimu Dengan Caraku, Biarkan Aku Tetap Berjuang Semauku. Hingga Mungkin Pada Saatnya Nanti Aku Akan Lelah Dan Mulai Berpikir Untuk Pergi
Anggaplah, untuk sekarang aku tidak bisa hidup tanpamu. Ada banyak alasan yang membuatku tetap tinggal dan bertahan, selain rasa yang kumiliki. Sehingga biarkanlah, biarkan aku tetap mencintaimu dengan caraku, menunjukkan eksistensi keberadaanku dan berusaha keras untuk membuatmu selama aku mampu.
Karena, jika nanti aku sudah lelah dan menyerah. Mungkin kisah kita hanya akan menjadi salah satu titik hitam yang terasa menyakitkan untuk dikenang. Sebelum semuanya menjadi tak berararah, satu hal yang pasti. Mencintaimu dalam diam dan doa adalah caraku memintamu kepada Tuhan.