Justru berhatilah-hatilah saat kamu melakukan kesalahan fatal yang sulit termaafkan. Namun, pasanganmu memilih untuk mendiamkanmu, bahkan bersikap tidak peduli. Bisa jadi, sebenarnya dia ingin memarahimu atau mengomeli kamu, tapi sudah terlalu bosan dan jengah.
Bisa jadi pula, diamnya adalah untuk menahan amarahnya agar tak meledak ledak yang hanya akan merugikan dirinya sendiri atau orang lain. Dan lebih memilih untuk memutuskan hubungan, jika sudah tak kuat menanggungnya sendiri,
Sehingga, saat kamu salah dan pasangan masih mau cerewet padamu, dengarkan dengan baik dan jangan pernah mengulanginya kembali. Sebab tandanya, dia masih mencintaimu, sayang dan peduli pada hubungan yang kalian jalin bersama.
Ingat selalu, bahwa pertengkaran memang lumrah terjadi, bahkan bisa menguatkan hubungan. Tapi, akan jadi masalah jika pertengkaran sering terjadi, atau pasangan memilih diam dengan menyimpan kecewanya sendiri.
Diamnya Pasanganmu Bisa Jadi Karena Dia Sudah Terlalu Lelah Untuk Menasehati Kesalahanmu
Dalam hubungan yang normal dan saling mencintai, saling membimbing dan mengoreksi satu sama lain adalah hal yang wajar dilakukan oleh tiap pasangan. Jadi jelas, jika kamu atau pasanganmu melakukan kesalahan, baik dari personal atau mungkin yang membahayakan kelanggengan hubungan. Maka, kalian pasti akan mengingatkan satu sama lainnya.
Namun, kadang nasehat yang sebenarnya baik, bagi beberapa orang bisa menjadi sesuatu yang menganggu dan menjengkelkan. Misalnya, kamu merasa capek mendengarkan nasehat pasanganmu. Saat itu, pasanganmu pun akan merasa bahwa kamu sudah tidak lagi menghargai hubungan yang kalian jalin, bahkan tidak peduli lagi pada kesalahan yang kamu buat.
Toh, dinasehatipun dia merasa, kamu hanya akan menganggapnya sebagai gangguan atau angina lalu. Jadi sebenarnya, diamnya pasanganmu bisa jadi puncak lelahnya menghadapi keegoisanmu.
Diamnya Pasangan Bisa Jadi Adalah Caranya Menunjukkan Kekecewaan Yang Tinggi, Sambil Berharap Kamu Akan Mengakui Kesalahan
Biasanya saat tahu kamu telah melakukan kesalahan, pasanganmu pasti akan merajuk dan memilih untuk berdiam diri. Mereka berharap, bahwa kamu akan sadar apa kesalahanmu, dan segera mengakui, juga meminta maaf untuk mengambil hatinya kembali.
Namun, jika kamu tidak segera sadar, bahkan mennganggap bahwa semuanya baik baik saja. Maka jangan salahkan, jika diamnya bukan lagi merajuk semata. Namun, juga memendam kekecewaan yang mungkin akan menjadi hal buruk di akhir nanti.
Diamnya Pasangan Bisa Jadi Karena Rasa Peduli Dan Sayangnya Sudah Tergerus Perlahan Oleh Rasa Kecewa dan Jengkel Pada Dirimu
Saat pasanganmu marah padamu, dan dia masih mau cerewet, bahkan tidak segan mengomelimu. Itu adalah bukti bahwa dia masih peduli padamu dan hubungan yang kamu jalin. Rasa sayangnya masih tinggi, sehingga keinginannya untuk bertahan dan menjadikanmu lebih baik masih tertanam kuat.
Namun, seiring dengan waktu, saat dia mulai lelah menghadapi kesalahanmu lagi dan lagi. Maka rasa kecewa, jengkel dan tidak bersyukur akan menumpuk dalam hatinya. Bisa jadi, dia mulai berpikir bahwa menjalin hubungan denganmu adalah sebuah kesalahan dalam hidupnya. Mulai melirik hidup orang lain, bahkan membanding bandingkannya. Hingga membuat rencana untuk meninggalkanmu suatu hari nanti.
Diamnya Pasanganmu Bisa Jadi Karena Rasa Cintanya Padamu Sudah Hilang. Dia Sadar Bertahan Dengan Seseorang Yang Terus Mengulangi Kesalahan Sama Bahkan Fatal Sepertimu Adalah Bentuk Kebodohan
Jangan berharap bahwa cinta yang kamu tanamkan dalam hatinya, akan terus tumbuh. Saat kamu sendiri, acuh bahkan mengabaikan dirinya dan perasaannya. Padahal apa yang dia lakukan selama ini, segala kecerewetan dan nasehatnya adalah untuk kebaikan dirimu sendiri dan hubungan yang kamu jalin.
Mungkin, untuk beberapa kesalahan sederhana dan lumrah terjadi, bisa dia maafkan. Namun, lama kelamaan akan membuatnya seperti tak pernah kamu hargai dalam hubungan. Apalagi, kesalahan fatal dan tidak termaafkan seperti perselingkuhan atau pengkhianatan. Jangan berharap lagi untuk mendapatkan maafnya atau kembali padanya.
Ingat sabarnya seseorang itu ada batasnya. Kamu bisa mengujinya dengan melakukan kesalahan lagi dan lagi. Tapi jangan menyesal, jika akhirnya dia memilih pergi dan berpisah darimu. Saat dia menyadari, bahwa bersamamu tidak lebih dari sebuah kebodohan.