Lompat ke konten

Pria Wajib Baca! Nafkah Lahir Batin Istri Yang Sering Suami Lalaikan

Hal yang Harus Dipahami Saat Menjalin Hubungan LDR

Sebelum meminang calon istri untuk menjadi ratu dalam rumahmu. Maka akan lebih baik serta bijak, untuk para pria belajar terlebih dahulu akan tugas dan kewajibannya nanti.

Agar nantinya, dalam membina rumah tangga, suami tidak sampai melalaikan kewajiban dan hak istri yang harus mereka dapatkan. Begitupun, pria juga lebih tahu apa saja kewajiban istrinya dan hak yang berhak mereka dapatkan pula.

Ini penting, bahkan cenderung wajib! Mengingat bagaimana faktanya laki laki sering melalaikan nafkah lahir batin istrinya atau menganggap kewajibannya hanya bekerja saja, sedang urusan lainnya seperti rumah dan anak anak adalah urusan istri.

Padahal setelah mengucapkan ijab kabul. Itu berarti seluruh tanggung jawab istrinya sepenuhnya beralih pada suaminya. Dan pernikahan adalah salah satu bentuk perjanjian yang agung, seperti perjanjian antara Nabi dan Allah SWT.

Bagaimanapun menikah itu berat. Jadi siapkan mental, pengetahuan dan materi sebelum berpikir melamar seseorang yang kamu anggap terbaik. Dan raihlah keluarga SAMAWA, serta surga bersamanya kelak.

1. Nafkah Lahir Terdiri Dari Sandang Pangan Dan Papan Untuk Istrinya

Terbukti banyak sekali suami atau pria yang melalaikan memberikan nafkah lahir bagi istrinya dengan sempurna. Mereka berpikir bahwa nafkah lahir istri cukup dengan bekerja dan memberikan hasil pekerjaannya saja.

Padahal jika dirinci maka yang di maksud nafkah lahir secara sempurna adalah sebagai berikut.

Baca Rekomendasi :   Untuk Wanita Yang Hanya Bisa Diam Dan Laki-Laki Tak Kunjung Memberi Kepastian

*Pangan

-Ketika kamu memberikan uang belanja pada istrimu untuk berbelanja bahan masakan. Sadarilah, itu baru dihitung 1/3 nafkah

-Ketika kamu yang membelanjakan bahan masakan tanpa mau memasaknya, karena membiarkan istri memasak. Maka itu baru terhitung 2/3 nafkah

-Tapi, Jika kamu membeli bahan masakan, memasaknya dan menyiapkan untuk istri. Hingga menyuapinya ke mulut istri. Barulah itu dimaknai dengan 100% nafkah.

*Sandang

-Ketika kamu memberikan uang pada istri untuk membeli pakaian. Dan istri membelinya sendiri. Itu baru 1/3 nafkah

-Ketika kamu membelikan pakaian yang disukai atau diinginkan istri. Dan memberikannya maka itu menjadi 2/3 nafkah.

-Tapi, jika kamu membelikan pakaian, memberikan pada istri untuk dipakai. Dan menyucikannya hingga istri memakainya kembali. Maka itu baru dihitung 100% nafkah.

*Papan

-Ketika kamu menyediakan rumah untuk istrimu tinggal. Maka, itu dihitung 1/3 nafkah

-Ketika kamu menyediakan rumah, serta segala keperluan dan perabot di dalamnya untuk menyenangkan istri. Maka itu terhitung 2/3 nafkah.

-Tapi jika kamu menyediakan rumah, mengisinya dengan berbagai perabot dan keperluan rumah tangga. Lalu membenahi, membersihkan dan memastikan kenyaman untuk istrimu. Barulah, itu terhitung dengan 100% nafkah.

2. Nafkah Batin Istri. Bukan Hanya Menyalurkan Syahwat Semata. Namun, Memastikan Istri Bahagia dan Bersyukur Saat Hidup Bersamamu

Selain masih melalaikan nafkah lahir. Nafkah batin istri juga, banyak suami yang tidak peduli. Mereka berpikir, nafkah batin cukup hanya dengan menyalurkan syahwatnya semata. Padahal nafkah batin menyangkut kebahagiaan dan ketenangan istri selama mengabdi pada suaminya.

Sehingga wajar, seringkali muncul berita, banyak istri yang merasa tertekan, depresi, bahkan baby blues yang berbahaya, karena kurangnya kasih sayang dan kepedulian suami.

Baca Rekomendasi :   Jangan Pacaran Lagi, Setelah Putus Berkali-Kali. Ini 5 Alasannya!

Perlu para suami atau pria tahu, bahwa nafkah batin istri itu mencangkup banyak hal, diantaranya

*Kasih Sayang/Cinta

Suami wajib memberikan kasih sayang dan cintanya pada istri. Bukan hanya di awal pernikahan semata. Namun, selama kalian hidup bersama.

Kasih sayang dan cinta itu bisa terlihat pada perhatian dan kepedulian suami pada istrinya. Ringan tangan saat membantu istrinya. Mendengarkan keluh kesah istrinya serta menenangkan hatinya. Menghindari hal hal yang dibenci istri dan memastikan kenyamanannya.

*Kesetiaan

Saat kamu sudah serius untuk menikah dan meminang seorang wanita. Maka, kamu pun juga harus menyiapkan mental untuk setia.

Hilangkan semua kebiasaan burukmu sebelumnya dan jadikan komitmen setia sebagai prinsip dalam hidup.

Ingatlah, bukan hanya hati pasanganmu yang akan terluka jika kamu tak setia. Tapi, anak anak juga keluargamu pasti akan kecewa.

*Akhlak Yang Baik/ Berbicara Dengan Lembut Dan Tidak Main Tangan

Allah Swt menganugerahi laki laki dengan pikiran yang lebih tenang dan tidak mudah tersulut emosi. Berbeda dengan wanita yang cenderung labil dan menggunakan perasaannya dalam suatu masalah.

Baca Rekomendasi :   Untukmu yang Selalu Tersakiti, Semoga Diganti Dengan Seseorang yang Lebih Berarti

Oleh sebab itu, seorang suami atau imam dalam keluarga, selalu berupaya untuk menunjukkan Akhlak baik pada istri dan anak anaknya. Semarah apapun, atau sehebat apapun kesalahan istri, haruslah mengedepankan pikiran yang dingin dan tenang.

Ingat, bahwa secara kodrat, laki laki memang bertugas melindungi istrinya. Bukan, malah menjadikam istri sebagai samsak tinjunya. Pengecut itu namanya.

*Pendidikan/ Adab

“Sebaik dirimu, sebaik pula istri dan anak anakmu”

Jika kamu ingin istri yang shalehah, maka shalehkam dulu dirimu. Membimbing istri dan mengajaknya untuk beribadah bersama adalah salah satu tanggung jawabmu.

***

Itulah sedikit banyak penjelasan soal nafkah lahir batin yang diberikan pada istri istrimu. Lebih baik siapkan mental terlebih dahulu, pelajari agar kamu tidak susah nanti ketika dimintai tanggung jawab.

Lalu apa dong kewajiban istri?

Kewajiban istri adalah patuh dan menurut perintah suami asal perintahnya bukan untuk maksiat atau menyekutukan Tuhan.

Namun, tetap saja, mengingat bagaimana begitu beratnya tugas dan kewajiban suami. Maka istrimu pasti akan berusaha membantumu. Seperti mengurus rumah dan menyiapkan semuanya seperti yang kamu kira awalnya.

Ingat, Istri hanya membantumu. Bukan berarti lalu tugas dan tanggung jawabmu lepas begitu saja. Jadi, jangan terbalik dengan berpikir tugasmu hanya mencari nafkah atau menyalurkan syahwat semata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *