Lompat ke konten

Bersabarlah, Pasanganmu Bisa Menjadi Cerminanmu, Bisa Juga Menjadi Ujian Bagimu

Hargai kehadiranku

Sering sekali kita mengeluh saat mendapatkan pasangan yang tidak sesuai dengan kita harapkan. Saat kita sudah berusaha berhijrah, berlembut hati dan memperbaiki diri. Ternyata justru pasangan kita yang berbanding terbalik. Bahkan, tega untuk menyia nyiakan sampai mengkhianati.

Dalam hati, pasti mulai terpikir, benarkah jodoh itu adalah cerminan diri? Saat menanyakan itu, sebenarnya kita sedang melupakan satu fakta, bahwa ujian Allah SWT bisa datang dari mana saja, salah satunya dari sesuatu yang paling kita cintai. Bisa saja, cinta yang kita berikan, sampai membutakan mata hati kita, bahkan melenakan diri dari cinta Allah SWT.

Sehingga, Allah SWT memperlihatkan banyaknya fakta yang akan menampar diri ini. Ternyata, pasangan yang hadir bukan hanya menjadi cerminan diri, tapi ujian yang akan menjadi pelajaran dalam hidup. InsyaAllah, jika kita mampu bertahan dan menghadapinya dengan kesabaran, hingga Allah sendiri yang memisahkan. Akan ada pahala sabar dan ikhlas yang akan kita dapatkan. Namun, jika kita merasa tak sanggup, hingga takut kehilangan rasa syukur dan menumpuk rasa benci. Kita bisa memilih untuk pergi dan menemukan jodoh yang lebih baik.

Baca Rekomendasi :   Orang yang Bahagia dan Tertawa Lepas Bukan Berarti Tak Punya Luka

Hidup itu pilihan dan Allah Maha membolak balik hati. Saat pasanganmu ternyata adalah ujian bagimu, bersabar dan beristikharahlah agar mendapatkan petunjuk yang baik.

Ingatlah, Bahwa Ujian dan Cobaan Biasanya Datang Dari Sesuatu Yang Paling Kita Cintai Atau Benci. Sehingga, Kita Selalu Dinasihati Untuk Mengisi Cinta Di Hati Kita Dengan Cinta dan Kasih Allah. Dan Mencintai Makhluk-Nya Sewajarnya Saja

Meski, cinta itu membutakan, namun Allah SWT menganugerahi manusia dengan akal dan pikiran untuk tetap waras dan berpikir jernih. Memang sangat sulit untuk tidak terlena pada indahnya cinta, bahkan sampai tak sadar, saat Syetan sudah ikut campur di dalamnya. Namun, sekali lagi, dengan ilmu agama, iman dan ihsan yang di dalam hati, kita sadar untuk selalu menundukkan pandangan agar tak mudah terhasut dan terlena.

Kita sering dinasehati untuk mencintai makhluk Allah sewajarnya saja, lebih banyak menyandarkan diri dan mengisi hati dengan cinta dan kasih Allah SWT. Karena, jika ternyata apa yang kita cintai adalah ujian bagi diri ini. Kita tidak sampai kehilangan pegangan dan semangat untuk tetap melangkah dalam hidup.

Termasuk, Ketika Sudah Menikah Sekalipun. Tetaplah Cintai Pasangan Sewajarnya Saja. Karena Menikah Tidak Hanya Menyatukan Cinta Dua Insan. Tapi, Ibadah Terlama Dalam Hidup

Akan lebih baik, ketika akan menikah, kamu dan pasanganmu benahi niat terlebih dahulu. Atau ketika kamu ingin mencari pasangan. Maka, niatkan bukan hanya untuk mendapatkan jodoh yang mencintai dan menerima kekuranganmu sepenuh hati. Tapi, niatkan untuk mendapatkan jodoh yang akan menemani ibadahmu hingga kematian menjemput kelak dan Allah persatukan kembali.

Baca Rekomendasi :   7 Manfaat Ini Akan Kamu Rasakan, Jika Punya Pasangan Lebih Tua

Sehingga, lewat niat itu. Allah SWT juga akan menghadirkan jodoh yang tepat bagimu. Bukan hanya dia yang menjadi pasangan hidupmu, tapi juga pasangan ibadahmu. Dan cintailah dirinya sewajarnya dan pasrahkan sepenuhnya hubunganmu pada Allah SWT. Bagaimanapun, kita hanyalah manusia dengan setumpuk kekurangan dan tidak tahu bagaimana takdir membawa hubungan itu nantinya.

Dan Jika Pasanganmu Ternyata Menjadi Ujian Bagimu. Selama Dia Tidak Menyakiti Atau Menjauhkanmu Dari Tuhanmu. Maka Bersabarlah. Pasti Sabarmu, Akan Mendapatkan Keberkahan Bagimu Kelak

Kadang, ada yang suaminya santun dan sholeh, tapi istrinya jumawa, suka ghibah dan cerewet. Kadang pula, ada yang istrinya sholehah dan sempurna sebagai istri, suaminya yang tak tahu diri, bahkan berselingkuh di belakang.

Baca Rekomendasi :   Single, Tunangan dan Menikah : Setiap Hubungan Itu Mempunyai Rintangan

Pasangan, bukan hanya menjadi cerminan diri. Tapi, juga ujian yang hadir dalam hidup ini. Jika kamu mampu bersabar atas dirinya dan menerima kekurangannya sepenuh hati. Sedang dirinya, juga tak sampai menyakiti, berbuat zina atau menyekutukan Tuhan. Percayalah, sabarmu kelak akan menjadi penolong dan berkah bagimu.

Namun, jika seandainya, kekurangan pasanganmu sangatlah fatal, hingga menyiksa fisik dan batimu. Maka, kamupun berhak untuk mendapatkan yang lebih baik. Perceraian memang dibenci oleh Allah. Tapi, membiarkan dirimu  terzalimi secara terus menerus, hingga kehilangan syukur dalam hatimu. Hanya akan merugikan dan membuatmu justru merasa jauh dari Tuhanmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *