‘Witing Tresna Jalaran Soko Kulino’ adalah mantra yang selalu aku ucapkan pada diriku sendiri, setiap kali aku merasa lelah untuk mengejar dan meyakinkanmu soal perasaan yang aku miliki. Selama aku masih kuat dan mampu untuk berjuang, maka selama itu pula aku akan bertahan.
Hingga nantinya kamu akan lelah sendiri untuk menolakku dan luluh sendiri atas perjuangan yang selalu aku lakukan. Aku percaya, sekeras apapun hatimu. Aku tetap akan mampu memasukinya dan menempati isi hati itu. Biarlah aku terlihat begitu bodoh dengan terus mengejarmu. Biarlah, meski kadang aku merasa tak dihargai dan kamu masih terlihat begitu jauh dari genggaman.
Aku sadar cinta dan nyaman itu butuh waktu, aku menyadari bahwa meyakinkanmu soal perasaanku memang butuh perjuangan. Namun, sama seperti mantra yang selalu aku ucapkan untukku itu. Maka, cinta itu pasti akan tumbuh seiring dengan waktu. Disaat aku masih kuat memperjuangkanmu, maka aku akan terus memperjuangkannya sepenuh hatiku.
Cinta Itu Butuh Perjuangan, Bukan Menyerah Pada Keadaan. Dan Sebab Kini Hatiku Sedang ‘Tresna Marang Sliramu’. Maka, Aku Akan Memperjuangkannya Sepenuh Hatiku.
Dulu, sebelum Tuhan mempertemukan kita. Saat masih dalam penantian, aku selalu berikhtiar dengan fokus memperbaiki diri sendiri. Mengusahakan diri menjadi seseorang yang lebih berkualitas dengan belajar, bekerja dan mencari ilmu sebanyak mungkin.
Hingga kamu tiba dan membawa rasa yang secara ajaib hadir dalam hatiku. Entah sejak kapan, mungkin saat malam-malam dimana aku tiba-tiba terpikirkan olehmu, atau sejak rasa kagum itu membuat namamu terucapkan dalam setiap doaku. Aku rasa, aku hampir saja menggila. Namun untunglah aku masih cukup waras dan memilih memperhatikanmu dalam diam, juga mencintaimu tanpa kata.
Rasa itu juga meyakinkankanku, bahwa kamu adalah sosok yang selama ini kunantikan. Sehingga, aku juga harus memperjuangkan rasa yang kupunya dengan meyakinkanmu sepenuh hati. Bukan hanya menunggu dan menyerah dengan keadaan. Semakin giat dalam bekerja, semakin giat dalam beribadah dan mencari ilmu. Juga, semakin semangat menunjukkan bahwa ada aku disini, seseorang yang sedang menanti dan memastikan diriku akan selalu ada untukmu.
Meski Cinta Itu Sederhana Bukan Berarti Tak Butuh Usaha. Sehingga Inilah Usahaku Untuk Meraihnya. Selain Bekerja Keras Untuk Modal di Masa Depan. Segala Perhatian dan Kasih Sayang Semaksimal Mungkin Akan Aku Curahkan
Dibalik rasa cinta dan ingin memiliki yang menggebu, aku menyadari bahwa diriku masih belum benar-benar layak untukmu. Masih banyak perjuangan yang harus aku lakukan untuk memastikan masa depanmu denganku tidak akan menderita. Memastikan bahwa aku benar-benar mampu untuk membuatmu bahagia dan selalu tersenyum saat bersamaku kelak.
Namun, bukan berarti aku akan menyerah akan keadaan. Selain bekerja keras untuk modal di masa depan nanti. Tak lupa aku akan berusaha memberikan segala perhatian dan kasih sayang padamu. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Memberikan cinta tanpa harus mengucapkannya lewat kata. Menjagamu dari segala hal, termasuk dariku sendiri.
Cemburu dan rasa takut, kuakui memang sering hadir. Wajar, karena seluruh isi hati dan pikiran sedang menggerakkanku untuk segera memiliki dan tak suka jika ada orang lain di dekatmu. Namun, lewat cinta dan sayang itu juga, aku juga belajar untuk mencintaimu dengan lebih tulus dan ikhlas. Berusaha untuk memperjuangkanmu dengan cara yang benar dan memasrahkan akhir kisah kita hanya pada Tuhan.
Hingga Aku Percaya, Lelahmu Dalam Tak Peduli Padaku. Juga Akan Menjadi Luluhmu. Witing Tresno Jalaran Soko Kulino. Perjuanganku Yang Selama Ini Mungkin Terlihat Sebelah Mata Bagimu, Akan Membuatmu Menyadari Kehadiranku
Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Segala kerja keras yang aku lakukan. Setiap doa yang aku panjatkan. Pasti akan membuahkan akhir yang tidak mengecewakan . Saat rasa nyaman itu akhirnya akan meluluhkan hatimu. Saat perjuangan yang kadang tak kamu hargai itu, akan menyadarkanmu bahwa selama ini selalu ada aku di sisimu.
Hingga kamu akhirnya membalas perasaanku dan mulai menunjukkan bahwa kamu juga punya rasa yang sama. Maka, saat itu pula aku akan lebih berani untuk mendatangi kedua orang tuamu. Meminta restu pada mereka untuk menunjukkan keseriusanku dalam hubungan ini. Percayalah, luluhnya hatimu untuk menerima diriku apa adanya adalah modal utama untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius kedepannya.
Sebab Bahagiamu Kini Masih Menjadi Bahagiaku. Senyummu Adalah Penyemangat Hariku. Jadi, Biarlah Aku Tetap Berjuang Sampai Tuhan Menyadarkan, Atau Kamu Yang Menyadari Dan Melihatku Sebagai Seorang Yang Spesial Dalam Hidupmu
Sekarang, saat aku masih punya semangat. Maka, masih akan ku kejar dirimu, hingga lelahmu menolakku menjadi luluhmu. Sebab rasa cinta itu masih menggebu. Bahagiamu masih menjadi bahagiaku, bahkan melihat senyummu sudah cukup menjadi penyemangat baru.
Selama aku masih mampu bertahan, maka selama itu juga akan selalu aku usahakan. Berusaha untuk menunjukkan bahwa aku adalah terbaik untukmu, juga memastikan bahwa apa yang aku lakukan hari ini tidak akan mengecewakan diriku di kemudian hari.
Hingga nantinya, aku yang lelah sendiri dengan perjuangan ini, atau Tuhan yang mengingatkanku dengan caraNya. Bagiku kini, membahagiakan dan meyakinkanmu masih belum mampu melelahkanku.
Lagipula, aku percaya Tuhan juga sudah menyiapkan yang terbaik untukku. Entah, hadirmu sebagai jodoh atau pelajaran hidup, aku tidak akan pernah menyesali rasa yang pernah bersemanyam dalam hati ini. Terimakasih, karena hadirmu, Pasti aku akan menjadi lebih baik daripada diriku yang sebelumnya