“Ketika Umar bin Khattab dimarahi istrinya. Ia hanya diam dan mendengarkan. Padahal, pada saat itu Umar-lah satu-satunya manusia yang syetan pun takut kepadanya. Umar hanya terdiam dan mendengakan keluh kesah istrinya.
Lalu ketika ditanya alasannya, Umar menjawab, “Karena ia telah melahirkan anakku, menjaga dan mendidiknya. Maka amarahnya, tak sebesar pengorbanan yang ia lakukan untuk keluargaku”
Begitulah salah satu kisah Umar Bin Khattab, sahabat Nabi, sekaligus khalifah yang disegani. Sikapnya yang selama ini dikenal tegas dan ditakuti oleh para musuh, juga disegani oleh umat. Ternyata, pendiam dan kalem jika dihadapan istrinya.
Beliau begitu menghargai pengorbanan istri sehingga lebih memilih diam dan mendengarkan dengan baik segala keluh kesah yang disampaikan.
Sama halnya seperti itu, para suami yang juga memilih diam dan mendengarkan dengan baik, segala omelan dan keluh kesah istrinya. InsyaAllah, itu karena wujud kasih sayang dan cintanya pada wanita yang menjadi pendamping hidup dan ibu dari anak-anaknya itu.
Suami tahu bahwa amarah itu bisa terjadi, karena istrinya begitu lelah mengurus rumah tangga dan anak-anak, sehingga kadang butuh tempat untuk melampaiskan kekesalan dalam hati. Sehingga, suami yang sayang memilih diam sambil mendengarkan, setelahnya memeluk lalu menenangkan.
Diamnya Suami Saat Istri Marah, Karena Para Suami Tahu Bahwa Istrinya Hanya Sedang Lelah Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Dan Mengurus Anak-anak
Suami tahu, istrinya, wanita yang mendampingi hidupnya, juga manusia biasa yang punya rasa lelah, kesal dan bosan. Apalagi memang mengurus rumah dan anak-anak, hampir meluapkan seluruh emosi yang dimiliki, dan itu setiap hari, setiap waktu mulai dari istri tidur hingga bangun tidur lagi.
Sehingga wajar, saat sudah begitu lelah, istri mudah marah-marah sendiri, sering tidak tanggap ketika diajak komunikasi dan mudah sekali lupa pada sesuatu. Nah, untuk menghadapi istri yang sedang difase lelahnya.
Suami pun segera tanggap dengan memberikan pertolongan pada istri, membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus anak, dan sesekali mengajak istri jalan-jalan keluar rumah, juga sabar saat istrinya mulai mengomel dan menggerutukan semua hal mulai dari tagihan listrik hingga biaya sekolah anak.
Semuanya itu adalah wujud kasih sayang dan penghargaan pada wanita superhero yang kini menjadi pendamping hidupnya.
Diamnya Suami Saat Istri Marah, Adalah Untuk Mengontrol Emosi Suami, Agar Tak Ikutan Marah Dan Bingung. Bisa Dibayangkan Bukan, Jika Suami Tak Sabaran dan Ikut Mengomel. Bukannya Masalah Terselesaikan, Istri Bisa Gila Lama-Lama
Justru ketika istri masih mau mengomel dan marah, tandanya dia masih peduli pada keluarga, insyaAllah bahagia, dan tidak tertekan dalam menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, ketika istri masih mau mengomel dan marah setiap hari, tandanya istri masih waras, sebab bisa mengeluarkan segala unek unek dan emosi yang ada dalam hatinya.
Sehingga, suami yang baik dan sayang, hanya memilih diam dan senyumin aja semua kecerewetan istri. Biarlah, toh istrinya senang, semua pekerjaan beres dan anak-anak tumbuh sehat, juga baik.
Lagipula, diam itu memang cara terbaik agar suami tidak ikut-ikutan tersulut emosi saat menghadapi amarah istri. Bisa dibayangkanlah, bagaimana istri yang lelah lalu marah karena banyak pekerjaan yang menumpuk, suami malah ikut-ikutan marah hingga membentak dan membandingkan istri dengan orang lain.
Bukan hanya sakit hati, namun lama-lama istri juga bisa stress dan tertekan saat suaminya bertindak seperti itu. Sehingga lebih baik diam, didengarkan, lalu dipeluk agar tenang.
Diamnya Suami Saat Istri Marah, Adalah Bentuk Penghargaan Suami Atas Semua Pengorbanan Istrinya. Suami Menyadari Bahwa Dia Butuh Istrinya Untuk Selalu Bahagia. Dan Diam Itu Adalah Cara Membahagiakannya
Suami yang sadar dan sayang pada istrinya pasti tahu, bahwa tanpa istri dia tidak akan bisa menjadi apa yang sekarang dia peroleh dan dapatkan. Tanpa doa istrinya, pelayanannya kepada keluarga, pengorbanannya dalam mengasuh dan merawat anak-anak, tak akan pernah bisa digantikan oleh siapapun.
Sehingga, sebagai wujud penghargaan dan cintanya, suami memilih diam saat istrinya marah, mendengarkan istrinya saat sedang berkeluh kesah, lalu mencoba menenangkan hatinya dengan kata-kata yang lembut.
Sebagaimana prioritas seorang suami, yaitu ingin membuat anak dan istrinya bahagia, sehingga dia saat istri marah adalah salah satu usahanya. Lagipula, justru suami akan kalang kabut dan kebingungan, saat istrinya mulai dingin, diam dan tak merajuk lagi padanya.
***
Dan untuk para istri, bersyukurlah, saat kamu mempunyai suami yang sabar dan selalu diam saat kamu sedang marah dan emosi. Sungguh, cinta itu tak perlu diucapkan dengan kata. Diamnya suami saat kamu sedang emosi, itu sudah menunjukkan besarnya rasa cinta yang dia miliki untukmu. Sebab baginya kamu adalah satu-satunya pendamping hidup di dunia akhiratnya.