Tidak salah, jika kamu berpikir akan bahagia lewat suatu pernikahan,. Apalagi, saat kamu berhasil menikah dengan seseorang yang kamu cinta. Diapun membuatmu yakin, bahwa hidup dengannya adalah jalan bahagiamu. Namun, akan lebih bijak, jika sedari awal kamu merubah pikiran dan tujuan itu. salah satunya agar kamu tak terlalu kecewa, saat ekspektasimu ternyata tak menjadi nyata.
Menikahlah, bukan sekedar untuk mencari kebahagiaan dan menemukan tempat terbaik untuk bersandar, juga berbagi. Menikahlah, untuk belajar menjadi lebih dewasa, membantumu untuk bisa melihat berbagai sisi seseorang dan dunia, serta mengontrol dirimu untuk tahu apa, juga siapa yang sebenarnya terbaik.
Dengan begitu, maka segala ujian dan cobaan yang menghantam bahtera rumah tanggamu. Kamu akan lebih siap, bahkan rileks menghadapinya. Sebab kamu tahu, pernikahan bukan hanya gerbang memperoleh kebahagiaan. Namun, lebih dari itu, dia adalah awal untuk menjadikanmu lebih dewasa, lebih bijak, lebih baik, lebih banyak mendapatkan pahala dan cinta Tuhan sebagai bekal hidup dunia akhiratmu nanti.
Bahagia Tentu Saja Bisa Diperoleh Dalam Pernikahan, Namun Hanya Dengan Seseorang Yang Tepat Di Saat Kamu Telah Pantas. Lalu, Sudah Tepatkah Dia Yang Kini Berada Di Sisimu?
Tentu saja, itu adalah pertanyaan pertama yang harus kamu jawab, saat kamu mengidamkan kebahagiaan dalam suatu pernikahan. Pertanyaan seperti, apakah dia memang orang yang tepat bagimu, dan sudahkah kamu pantas untuk yang terbaik itu?
Sebab, jujur saja, kadang kita mengkhususkan makna bahagia dengan harta benda, materi dan hal-hal yang berbau duniawi. Atau mengkhususkan makna bahagia itu hanya melihat dari sisi, yaitu pasanganmu semata, tanpa mau intropeksi diri. Kamu tak merasa bahagia, tapi tak sadar salahnya dimana, dan lebih suka menyalahkan keadaan ataupun orang lain. Padahal, itu semua kembali pada dirimu sendiri. Karena di hubungan yang ideal, saat kamu menemukan seseorang yang tepat, kamu pasti bahagia. Saat kamu sadar untuk memberikan yang terbaik pada pasangan yang tepat itu, maka kamu akan bahagia. Itulah kenapa, bahagia itu bukan untuk ditemukan, tapi diciptakan dan diperjuangkan bersama dengan pasangan.
Bahagia Dalam Hubungan Itu Justru Tercipta Dari Caramu dan Pasanganmu Dalam Bersabar dan Sukses Melewati Ujian Dalam Rumah Tangga. Bahagia Yang Bukan Terwujud Dari Harta Benda, Tapi Sadar Saling Membutuhkan dan Memiliki Satu Sama Lain
Seperti peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang ketepian”, itu bukan hanya diaplikasikan saat kamu menempuh suatu usaha. Namun, semua hal di semua sisi kehidupanmu, kamu pasti akan mengingat peribahasa itu, termasuk dalam menjalin hubungan rumah tangga sekalipun. Bahagia bisa tercipta justru, setelah kamu melewati banyak ujian dalam rumah tangga. Bertahan dan sepenuhnya yakin pada pasanganmu, serta bersama saling menjaga komitmen dan menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Bahagia, yang bukan diwujudkan dalam bentuk materi, namun suatu kesadaran, saat dia yang bersamamu kini adalah seseorang yang terbaik untukmu, yang menuntunmu ke arah surga dunia maupun akhirat, yang juga membutuhkanmu, dan saling memiliki bersama. Saat seperti itu, maka benih cinta sejati akan tumbuh subur dan keterikatan emosional kalian juga akan menjadi semakin erat. Jelas, sesusah dan sesulit apapun hidup, maka kalian akan tetap bahagia saat terus bersama.
Menikah Itu Pula Menjadi Ujian Sendiri Bagimu. Ujian Yang Mendewasakanmu, Mengantarkanmu Pada Jalan Bahagia Yang Sesungguhnya. Saat Kamu Bersabar, Mengambil Langkah Yang Baik dan Tahu Apa Yang Memang Sebaiknya Kamu Lakukan
Ada seseorang teman yang sering bercerita bahwa dia tak bahagia dan tertekan pada pernikahannya. Dia merasa sudah tak kuat bersama dengan pasangan yang seenaknya sendiri, bahkan menyakitinya secara fisik dan psikis. Banyak yang sudah memberi wejangan pada dia, banyak pula yang siap membantunya, jika dia ingin berpisah. Namun, dia tetap bertahan pada rasa sakitnya, lalu ketika tak kuat dia akan kembali mengeluhkannya lagi.
Hey, untukmu yang menjadi seperti “dia” dalam sedikit ilustrasi diatas, sadarilah bahwa hidup ini punya banyak pilihan. Jika kamu memang memilih bertahan pada rasa sakit, maka diamlah, lalu jalani pilihanmu dengan sabar dan ikhlas sepenuhnya. Jangan sampai, jadi depresi, lalu membuat hidup anak-anakmu seperti neraka, karena kamu tak bahagia. Jangan sampai, menyalahkan keadaan apalagi Tuhan, padahal jelas ada kesempatan yang sebenarnya bisa kamu dapatkan. Kamu yang bucin, melemahkan diri sendiri, dan membuat hidupmu tak dihargai, jadi jangan salahkan atau melimpahkan kesalahan pada orang lain untuk sekedar membenarkan diri. Bersabarlah dan yakin, ada saatnya kamu akan bahagia dan mendapatkan balasan dari keikhlasan yang kamu berikan. Mungkin, saat pasanganmu benar-benar bisa berubah karena sudah tua atau azab, pasanganmu meninggal atau pergi terlebih dahulu, atau kamu yang meninggal terlebih dahulu, karena kekeh bertahan.
Sebab, menikah bukan hanya untuk mencari bahagia, namun juga menjadi ujian bagi manusia. Mereka yang sabar, ikhlas dan berikhtiar sebaik mungkin pada pilihannya (bertahan atau berpisah) pasti akan mendapatkan balasan kebahagiaan yang mereka nantikan. Justru, dari ujian pernikahan itu, kamu semakin dewasa, semakin sadar pada hidupmu, semakin tahu langkah terbaik apa yang harus kamu lakukan. Meski, memilih bertahan atau berpisah dari pasanganmu, pada akhirnya kamu akan tetap baik-baik saja.
Rubahlah Pemikiranmu, Sadarlah Bahwa Bahagia Itu Adalah Bonus Yang Tercipta Dari Hubungan Sehat Yang Kamu Jalin Dengan Pasanganmu. Selebihnya Kamu Akan Menjadi Lebih Dewasa Dan Lebih Baik, Jika Kamu Mau Belajar Dari Hubungan dan Pernikahan Yang Kamu Jalani.
Bahagia itu hanya salah satu bonus yang Tuhan berikan, saat kamu berhasil membina rumah tangga yang sehat dan samawa dengan pasanganmu. Selebihnya, ada banyak hal yang lebih penting yang akan kamu dapatkan dari hubungan dan pernikahan yang kamu jalani, jika kamu mau belajar darinya dan menjadikannya sebagai bekal untuk menjadi lebih baik.
Salah satu pelajaran berharga yang kamu peroleh adalah mengingatkanmu bahwa manusia pasti membuatmu kecewa, sedang Tuhan tidak. Selain itu pula, membuat sadar, bahwa kamu bisa bahagia bukan karena suatu pernikahan, tapi sebab kamu menciptakan kebahagiaan itu dalam hatimu. Dan banyak pelajaran lainnya, termasuk menyadari siapa yang tulus bersamamu, siapa yang patut untuk kamu perjuangkan dan siapa yang layak kamu cintai dan hargai sesungguhnya.
Percayalah, menikahpun, sebenarnya adalah salah satu jalan kehidupan yang Tuhan takdirkan untuk membuatmu lebih baik. Ada banyak pahala yang akan kamu peroleh dari pernikahan, ada banyak kedekatan secara emosional denganmu dan Tuhan saat kamu menyadarinya. Jadi jalani pernikahanmu dengan lebih legowo dan besyukur. Ciptakan pula kebahagiaan yang kamu idamkan bersama pasanganmu. Saat ternyata pasanganmu tak mau melangkah dan menjadi lebih baik, maka pilihanpun kembali padamu. Ingat, kamu berhak bahagia dan dibahagiakan bersama seseorang yang tepat hingga akhir perjuangan.