Dijadikan sebagai tempat teman curhat, bukan lagi menjadi hal yang baru dalam dunia pertemanan. Apalagi, jika kamu sudah dipercaya menjadi pendengar yang baik, juga dipercaya bukanlah orang yang “ember” alias orang yang sembarangan menceritakan masalah teman pada orang lain.
Tapi, saat kamu meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatan teman. Akan lebih baik, saat itu kamu juga menahan diri saat ingin memberikan solusi padanya.
Utamakan, untuk sekedar menjadi pendengar yang baik, utamakan pula cukup dengan memberikan dukungan moril, tanpa ikut campur terlalu dalam permasalahan temanmu.
Sebab, ada 6 alasan di bawah ini yang harus kamu renungkan, saat ingin memberikan solusi
1. Tidak Semua Curhatan Itu Bertujuan Untuk Mendapatkan Solusi Darimu
Pastinya, tidak akan menyenangkan, jika kamu sudah berusaha menjadi pendengar yang baik, bahkan ceplas ceplos memberi solusi hingga mulut berbusa. Ternyata solusi yang kamu berikan tidak digunakan atau bisa saja kamu malah dijauhi setelahnya. Kamu pasti merasa tak enak sampai merasa bersalah, tapi tak tahu salah kamu dimana?
Sebenarnya kamu tidak salah dalam hal ini. Tapi hanya tidak tepat saja dalam menempatkan posisi. Tanpa kamu sadari, teman yang curhat padamu sebelumnya, sama sekali tak mengharapkan solusi atau nasehat darimu.
Dia hanya ingin didengarkan, hanya ingin orang tahu masalah hidupnya, dan merasa sedikit lega setelah mengeluarkan unek-unek dalam hatinya. Sehingga jika ada kesempatan mendengarkan curhatan orang lain lagi, lebih baik diam saja.
2. Kadang Diam Adalah Pertanda Kamu Menghargai Curhatan Teman
Saat kamu diam, dan sepenuhnya mendengarkan curhatan temanmu, itu akan memberikan pertanda bahwa kamu menghargai apa yang sedang dia bicarakan. Selain itu juga menunjukkan bahwa kamu sungguh berempati pada dirinya.
Seseorang curhat denganmu, selain ingin melegakan perasannya, juga butuh teman yang mampu membuatnya tenang dan merasa aman. Jika kamu tidak menyela atau memotong pembicaraannya, dia pun akan percaya bahwa kamu adalah teman terbaiknya.
3. Tidak Semua Solusi Yang Kamu Berikan Akan Bermanfaat Untuk Dirinya, Atau Justru Menjerumuskannya
Saat mendengar curhatan teman, kamu memberikan solusi pada mereka sesuai dengan pengalamanmu sendiri. Sayangnya, setiap masalah seseorang itu berbeda. Kamu tidak menilai masalah yang dihadapi temanmu dan membandingkannya dengan masalahmu sendiri. Salah-salah justru, secara tak sadar, kamu membuat temanmu semakin down pada masalahnya atau justru memperuncing masalah itu.
Sehingga, jika memang kamu tak sepenuhnya tahu apa yang terjadi. Lebih baik diamlah saja. Tak perlu banyak memberikan komentar dan solusi, jika memang tidak dimintai oleh temanmu. Lagipula, solusi yang kamu berikan bisa jadi tidak bermanfaat atau justru semakin menjerumuskannya.
4. Menjadi Pendengar Yang Baik Sudah Lebih Dari Cukup Untuk Menunjukkan Bahwa Kamu Teman Yang Baik Dan Netral
Tak selalu teman yang baik itu berarti yang mendukung, yang mencela atau yang memprovokasi. Justru, teman terbaik yaitu dia yang bisa menempatkan diri dan posisi. Tahu batasan dalam berteman dan tidak mencampuri urusan orang lain, yang belum sepenuhnya dia tahu akar masalahnya.
Ditambah lagi, menjadi pendengar yang baik itu juga bukan hal yang mudah lho. Memberikan sepenuh perhatian saat ada teman yang curhat, mencoba untuk menenangkannya dengan kata-kata dukungan, dan menahan diri untuk tidak menyela atau ikut curhat soal masalah sendiri, itu butuh perjuangan dan tak semua orang mampu untuk melakukannya.
Jadi jika, kamu memang benar benar peduli pada masalah temanmu. Cukup jadilah pendengar yang baik untuknya. Memberikan pundakmu saat dia ingin menangis dan merasa lelah. Tak perlu berkomentar tanpa diminta, atau sekiranya yang malah akan menyudutkannya –meski, kamu bermaksud baik untuk itu.
5. Dengan Menjadi Pendengar Yang Baik, Kamu Dapat Mengambil Pelajaran Dari Curhatan Dan Kisah Hidupnya
Kamu bisa belajar soal kehidupan dari mana saja, bisa dari lingkungan sekitarmu, lebih banyak dari kehidupan dan cerita dari teman-teman kamu. Sehingga, menjadi pendengar yang baik dan pengamat, akan membuatmu bisa menjadi orang yang lebih bijak, tanpa perlu melewati fase seperti mereka.
Daripada banyak omong dan berakhir kamu malah tak mengerti apa-apa, bahkan salah dalam memberikan solusi. Lebih baik, untuk mengambil pelajaran dan manfaat dari keluh kesah teman-temanmu itu. bersyukur bahwa kamu punya kehidupan yang mungkin lebih baik. Dan bisa belajar hal yang sama, ketika dihadapkan pula dengan masalah seperti mereka.
6. Dengan Cukup Menjadi Pendengar Yang Baik, Tujuan Mereka Curhat Akan Tercapai dan Beban Hati Mereka Akan Berkurang
Tujuan mereka curhat itu untuk didengarkan sepenuhnya, serta mendapatkan simpati darimu soal masalah kehidupan mereka. Sehingga, jika kamu justru ceplas ceplos dalam memberi solusi. Maka, temanmu tidak akan merasa lega atau malah merasa menyesal karena telah berbagi cerita denganmu.
Sehingga jika memang kamu peduli. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik saja. Ketika dimintai solusi baru kamu memberi pendapat yang relatif aman dan tidak menyesatkan. Biar, hati temanmu lebih tenang dan puas, saat mereka bisa mengeluarkan uneg-uneg dalam hatinya.