Lompat ke konten

Jika Melakukan Kesalahan. Jangan Hanya Minta Maaf, Tapi Perbaikilah!

Jangan Hanya Minta Maaf

“Minta maaf itu justru terdengar memuakkan, apalagi jika kamu terus mengulangi kesalahan yang sama”

Jika kamu merasa dirimu melakukan suatu kesalahan, maka minta maaflah pada pasanganmu. Namun, lebih dari minta maaf dan sekedar berjanji untuk tidak mengulangi.

Terpenting, buktikan itu dengan memperbaiki diri dan hubungan. Sebab, meski kesalahan yang sepele sekalipun, jika kamu terus melakukan kesalahan yang sama. Lagi-lagi meminta maaf. Tapi tidak segera memperbaiki dan membuktikan.

Percayalah, justru itu akan membuat pasanganmu lebih cepat pergi dan meninggalkanmu. Sebab dia sudah merasa muak, kecewa dan jengkel pada kata maaf yang berulang kali kamu ucapkan. Selain itu, dia juga akan merasa bahwa kamu tidak serius dalam menjalin hubungan itu dan menghargai perjuangannya.

Meski Hanya Kesalahan Sepele, Tapi Jika Berulangkali Di Lakukan, Itu Juga Bisa Memuakkan

Jangan Hanya Minta Maaf
Jangan Hanya Minta Maaf

Itulah pentingnya kamu mengenal pasangan hidupmu lebih dalam. Tahu dan mengerti apa yang dia sukai dan tidak dia sukai. Sehingga, kamu bisa menghindari hal-hal yang sekiranya membuat hubungan menjadi tidak nyaman.

Jika sejak awal, kamu tidak bisa menerima dirinya apa adanya, lebih baik untuk tidak menjalin hubungan daripada melukai perasaan orang lain. Sebab meski, hanya kesalahan sepele. Setiap orang punya pandangan dan penilaian yang berbeda-beda.

Contohnya saja, bagimu menaruh handuk basah di kasur itu bukan hal yang harus dipermasalahkan. Tapi, bagi pasanganmu itu membuat pekerjaannya semakin banyak. Bagimu hobi pasangan itu tidak ada gunanya, tapi bagi dia itulah cara menikmati hidup.

Baca Rekomendasi :   Move On Itu Gak Sulit; Asalkan Bisa Menghapus Kenangan yang Sempat Terukir

Ingat bahwa sebenarnya dalam hubungan itu saling menerima, melengkapi dan membutuhkan. Saat kamu melakukan kesalahan dan berulangkali meminta maaf tapi melakukannya lagi. Bisa jadi itu justru membuat pasangan menjadi lebih muak padamu.

Diamnya Pasangan Saat Tidak Lagi Menegur Kesalahanmu Bukan Karena Dia Sudah Legowo. Tapi Sudah Capek. Diingatkan Toh, Percuma

Meruntuhkan Kepercayaan Pasangan
Meruntuhkan Kepercayaan Pasangan

Awal menjalin hubungan, saat perkenalan dan pendekatan yang lebih intim. Saat itulah, biasanya pasangan akan lebih terbuka, lebih cerewet dan lebih mengungkapkan perasaannya.

Sehingga, itu menjadi momen yang krusial dimana kamu akan mengenal pasanganmu lebih dalam dan tahu baik buruknya dirinya. Saat itu, juga menjadi momen dimana ujian pertama untuk kalian berdua, yaitu lebih menerima dan legowo pada kekurangan yang dimiliki satu sama lain.

Dengan begitu, kamu akan tahu sikap apa yang akan kamu ambil untuk menghadapi pasanganmu kedepannya. Biasanya, saat momen krusial diatas tidak dianggap dan disepelekan. Kamu tahu bahwa pasanganmu tidak menyukai beberapa kebiasaan atau sifat kamu.

Tapi, memilih untuk mengabaikan dan hanya meminta maaf saja. Maka, lama-kelamaan pasangan akan menjadi lebih diam dan berhenti untuk menegur kesalahan kamu. Saat itu, kamu mungkin merasa bahwa dia sudah tidak lebay lagi, tidak cerewet lagi, lebih legowo pada sifat burukmu.

Baca Rekomendasi :   Pada Akhirnya Cinta Yang Sabar, Ikhlas dan Tulus Yang Akan Bertahan

Padahal sebenarnya, dia sudah capek, malas dan tidak peduli. Bisa jadi untuk beberapa orang, mulai berpikir bahwa meneruskan hubungan denganmu adalah sebuah kesalahan.

Apalagi Kamu Hanya Meminta Maaf, Tapi Tidak Memperbaikinya. Dalam Hati Pasanganmu Menanyakan”Hey, Serius Tidak Sih Kamu Berjuang Dalam Hubungan Ini”

Hobby Peck Premmanat Suwannanon
Hobby Peck Premmanat Suwannanon

Orang yang mau intropeksi diri dan sadar telah melakukan kesalahan, biasanya akan meminta maaf. Tapi juga berusaha untuk tidak mengulanginya lagi selama masih ada kesempatan yang diberikan. Dia akan berusaha belajar dari kesalahan yang lalu, agar tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Betulkan?

Tapi anehnya, dengan alasan sudah punya pasangan dan dia sudah berkata akan menerima kamu apa adanya. Kamu jadi malas untuk memperbaiki diri. Mengulangi kesalahan yang sama, minta maaf tapi tidak ada usaha untuk memperbaiki semuanya. Bahkan, kamu terlihat acuh, hingga merasa bahwa pasangan marah itu menggemaskan.

Hey, hello …. Untuk kamu yang berbuat seperti itu, bersiaplah untuk menyesalinya di kemudian hari. Iya, mungkin ada beberapa orang yang bisa bersabar dan lebih legowo pada kekurangan pasangan.

Biasanya mereka adalah tipikal orang santai dan tidak suka mencari keributan. Ibaratnya, mending ditinggal ngopi aja biar pikiran dan hati bisa lebih adem, daripada mengisi hati dengan rasa dongkol pada pasangan sendiri.

Baca Rekomendasi :   Terima Kasih Sudah Berdusta. Ternyata Ada Orang Ketiga Di Antara Kita

Tapi ada pula, orang yang dan menilai, bahwa kesalahan yang kamu buat berulang kali adalah bukti kamu tidak bisa serius dan tidak bisa diajak berjuang sama. Dia akan merasa kamu sepelekan dan tidak dihargai, sehingga menganggap bahwa pergi itu adalah pilihan terbaik.

Jadi Lebih Dari Minta Maaf dan Janji Tidak Mengulangi Kesalahan Yang Sama. Lebih Baik Perbaikilah Dengan Lebih Menyadari Sikap Kamu dan Serius Berubah

Pemeran Pendukung Drama Thailand I Need Romance

Setiap orang memang punya kekurangan, tapi bukan berarti kamu menggantungkan hidup dan menyandarkan semua kekurangan itu pada pasanganmu sepenuhnya. Pasanganmu mungkin berjanji akan menerima kamu apa adanya, tapi dalam lubuk hatinya, dia juga berharap bahwa bersamanya kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik, juga bisa diajak untuk berjuang bersama.

Apalagi, kalian juga punya visi dan misi, punya tujuan yang ingin digapai dalam hubungan yang dijalin. Sehingga saat kamu melakukan kesalahan, setelah meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi.

Maka segera perbaiki dan seriuslah dalam memegang janji tersebut. Jangan menyepelekannya sebab itu akan membuat kepercayaan runtuh dan hubungan menjadi tidak nyaman,

Ingatlah, bahwa meski hubungan bukan untuk mencari bahagai. Setiap orang termasuk kamu pasti mengharapkan hubungan yang nyaman dan membahagiakan. Dan itu bisa tercapai, jika ada kerja sama di kedua belah pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *